ISU BOGOR - Rusia memiliki sekitar 132 miliar dollar AS (£ 100 miliar) atau Rp1.892 Triliun dalam cadangan emas, yang dilaporkan telah ditimbun oleh Putin sejak 2014 untuk mengantisipasi sanksi Barat atas agresi Rusia terhadap Ukraina.
Para pemimpin G7 mengumumkan pada hari Kamis 24 Maret 2022 bahwa mereka menindak cadangan emas Rusia dalam upaya untuk menghentikan Putin dari mengeksploitasi "garis hidup" ini.
Sanksi yang ada yang dikenakan oleh Barat telah mencegah Rusia memperdagangkan emasnya dengan negara-negara Barat, khususnya sanksi terhadap Bank Sentral Rusia.
Baca Juga: Polandia Tolak Putin yang Minta Negara Tak Bersahabat Bayar Gas Rusia dalam Rubel
Edoardo Saravalle, pakar sanksi di Universitas Columbia di New York, menjelaskan bahwa pemimpin Rusia telah menimbun emas sejak AS menerapkan sanksi terhadap negara itu pada 2014 menyusul pencaplokan Krimea.
Dia mengatakan Putin telah lama berencana menggunakan emas untuk mencoba menopang perekonomian karena semakin terisolasi dari sistem keuangan global, menciptakan apa yang disebut "benteng Rusia".
Sebagaimana dilansir Express UK, Jumat 25 Maret 2022, Saravalle menjelaskan bahwa Putin telah menghabiskan waktu antara 2014 dan invasi mempersiapkan dirinya untuk menahan sanksi Barat.
Baca Juga: Sanksi untuk Putin Bertambah, Biden Klaim 400 Elit Rusia Bakal Merasakan 'Penderitaan' Ini
“Dan salah satu hal yang dia lakukan adalah membatasi eksposur terhadap dolar dan mengumpulkan cadangan devisa untuk siap, dan emas adalah bagian darinya.