Sejumlah Tentaranya Abaikan Imbauan untuk Tidak Pergi ke Ukraina, Ini Respon Pejabat Militer Inggris

- 10 Maret 2022, 12:41 WIB
Sejumlah Tentaranya Abaikan Imbauan untuk Tidak Pergi ke Ukraina, Ini Respon Pejabat Militer Inggris
Sejumlah Tentaranya Abaikan Imbauan untuk Tidak Pergi ke Ukraina, Ini Respon Pejabat Militer Inggris /Reuters
 

ISU BOGOR - Sebagian kecil tentara Inggris dikabarkan mengabaikan perintah untuk tidak pergi ke Ukraina.
 
Maka dari itu, Angkatan Darat Inggris saat ini tengah berusaha melacak pasukannya yang dikabarkan akan dan sedang pergi tanpa izin.

Hal tersebut, disampaikan Juru Bicara Angkatan Darat Inggris sebagaimana dilansir dari Sky News, Kamis 10 Maret 2022.
 

Pejabat militer Inggris itu mengakui ada sejumlah kecil yang dicurigai melakukan perjalanan ke Ukraina meskipun pemerintah Inggris menyatakan keinginan untuk menghindari keterlibatan dalam konflik militer Ukraina-Rusia.

"Kami mengetahui sejumlah kecil tentara individu yang telah melanggar perintah dan pergi tanpa izin, dan mungkin telah melakukan perjalanan ke Ukraina dalam kapasitas pribadi.

“Kami secara aktif dan sangat mendorong mereka untuk kembali ke Inggris," kata pejabat militer Inggris itu.
 

Anggota layanan Inggris saat ini dilarang bepergian ke Ukraina dengan alasan apa pun, bahkan jika mereka telah diberikan cuti. Juru bicara itu mengatakan mereka yang melanggar aturan itu "akan menghadapi konsekuensi disiplin dan administratif."

Menteri Pertahanan Ben Wallace sebelumnya mengatakan kepada anggota parlemen Inggris bahwa setiap anggota militer yang bergabung dalam pertempuran di Ukraina akan dituntut ketika mereka kembali.

Dia mengatakan warga sipil Inggris sangat tidak dianjurkan untuk menjadi sukarelawan untuk berperang bersama pasukan Ukraina.
 

Hukum Inggris melarang warga Inggris berperang untuk melayani negara asing mana pun yang berperang dengan negara yang damai dengan Inggris.

Berita tentang kemungkinan desersi Inggris muncul satu minggu setelah polisi Paris menahan 14 Legiuner Asing Prancis asal Ukraina yang dihentikan di bus tujuan Ukraina.

Para prajurit, lima di antaranya AWOL, diduga melakukan perjalanan untuk memperjuangkan negara asalnya.
 

Sembilan Legiuner lainnya telah diberikan izin untuk pergi ke Polandia dan menemukan anggota keluarga yang melarikan diri dari Ukraina, tetapi mereka dilarang melintasi perbatasan ke bekas republik Soviet. Legiun Asing adalah cabang dari Angkatan Darat Prancis.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandatangani dekrit akhir bulan lalu untuk membentuk legiun internasional untuk berperang bersama pasukan pemerintah Kiev.

Beberapa negara anggota NATO telah mengizinkan warga sipil untuk berperang di Ukraina sebagai sukarelawan, tetapi mereka telah bersumpah untuk tidak mengirim pasukan mereka sendiri.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x