Bisa Jadi Ilegal, Rusia Diciduk Inggris Gunakan Senjata 'Ekstrem' Ini untuk Serang Ukraina

- 10 Maret 2022, 07:44 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Instagram/leadervladimirputin/

ISU BOGOR - Baru-baru ini, Rusia diciduk oleh Inggris telah menggunakan senjata yang terbilang 'ekstrem' untuk menyerang Ukraina.

Hal itu diungkap langsung oleh Kementerian Pertahanan Inggris lewat pernyataan resminya lewat media sosial Twitter.

Inggris menyampaikan bahwa tindakan Rusia dalam menggunakan senjata 'ekstrem' ini bisa jadi ilegal, merujuk pada penggunaanya dalam hukum Internasional.

Baca Juga: Terbongkar! Rusia Klaim Gunakan Senjata 'Terlarang' Ini untuk Bombardir Ukraina

Inggris menyebut Rusia telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata 'ekstrem' termobarik dalam TOS-1A yang digunakan untuk membombardir Ukraina.

"Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris di Twitter, Kamis, 10 Maret 2022.

Pernyataan Inggris itu disertai dengan video senjata era Soviet, di mana sebuah roket diluncurkan dari atas badan tank lalu menyedot oksigen di sekitarnya.

Baca Juga: Pengungsi Perang Rusia Ukraina Tembus 2 Juta Jiwa, UNHCR: Belum Pernah Lihat Ini di Eropa

Kemudian, roket tersebut menciptakan suhu yang lebih tinggi dan ledakan yang lebih dahsyat dalam waktu yang lebih lama dari ledakan konvensional.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x