"Kami sangat mengutuk serangan Rusia yang tidak dapat dibenarkan di Ukraina," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di Twitternya.
Kepala Uni Eropa itu membayangkan warga Ukraina, mulai dari wanita, pria hingga anak-anak yang tak bersalah menghadapi serangan di tengah kegelapan.
Baca Juga: Ledakan Ukraina Terdengar Usai Putin Perintahkan Invasi, Uni Eropa: Akan Kami Lemahkan Ekonomi Rusia
"Di saat-saat gelap ini, pikiran kami bersama Ukraina dan para wanita, pria, dan anak-anak yang tidak bersalah saat mereka menghadapi serangan tak beralasan dan ketakutan akan hidup mereka," kata Ursula.
Maka dari itu, Uni Eropa berjanji akan memberikan sanksi besar-besaran dan meminta pertanggungjawaban Kremlin.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban Kremlin," tegasnya.
Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina 2022, Vladimir Putin: Pertumpahan Darah Tanggungjawab Rezim Kiev
Berdasarkan pantauan dari sejumlah media sosial terlihat penampakan rudal-rudal Rusia menghujani sejunmlah fasilitas militer dan publik.
"Rekaman pengeboman bandara di Ivano-Frankivsk, (Ukraina)," tulis akun twitter @W4RW4ATCHER.
"Kompleks apartemen dekat Kharkiv Ukraina terkena serangan udara, menyebabkan jumlah korban yang tidak diketahui," tulis akun @BNONews.
Baca Juga: Ukraina Diserang Massal Hacker, Situs Media, Bank Hingga Pemerintahan Down
Sebelumnya, ledakan terdengar sebelum fajar Kamis 24 Februari 2022 di ibukota Ukraina Kyiv dan kota pelabuhan timur Mariupol.
Itu terjadi tak lama setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi untuk "demiliterisasi" negara itu.
Koresponden AFP di kedua kota mendengar ledakan kuat dan di Mariupol, dekat dengan garis depan dan perbatasan Rusia, penduduk melaporkan mendengar artileri di pinggiran timur kota itu.
Baca Juga: Indonesia Angkat Suara soal Serangan Rusia ke Ukraina, Kemenlu RI Nyatakan Sikap Ini
Dalam kesempatan yang sama, militer Ukraina pada Kamis mengklaim telah menjatuhkan lima pesawat Rusia dan sebuah helikopter di timur negara itu dekat daerah kantong yang dikuasai pemberontak.
"Menurut Komando Pasukan Gabungan, hari ini, 24 Februari, di daerah operasi Pasukan Gabungan, lima pesawat dan satu helikopter penyerang ditembak jatuh," kata staf jenderal militer.
Pemimpin Ukraina Zelensky dengan cepat memberlakukan darurat militer dan mendesak warga untuk tetap tenang, karena pemerintahnya berjanji untuk melakukan "segala dayanya" untuk membela Ukraina.***