Invasi Rusia ke Ukraina, Joe Biden: AS Jatuhkan Sanksi pada Operator Nord Stream 2

- 24 Februari 2022, 08:26 WIB
Invasi Rusia ke Ukraina, Joe Biden: AS Jatuhkan Sanksi pada Operator Nord Stream 2
Invasi Rusia ke Ukraina, Joe Biden: AS Jatuhkan Sanksi pada Operator Nord Stream 2 //Adam Schultz/White House via Reuters/

ISU BOGOR - Presiden AS Joe Biden menginstruksikan pemerintahannya untuk menjatuhkan sanksi pada Nord Stream 2 AG, operator proyek pipa gas, dan pejabat perusahaan milik Rusia.

"Kemarin, setelah konsultasi lebih lanjut antara kedua pemerintah kami, Jerman mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan sertifikasi pipa.

Hari ini, saya telah mengarahkan pemerintahan saya untuk menjatuhkan sanksi pada Nord Stream 2 AG dan pejabat perusahaannya," kata pernyataan Biden yang dirilis oleh Gedung putih pada hari Rabu 23 Februari 2022.

Baca Juga: Rusia Ukraina Konflik, Pemimpin Pemberontak Minta Putin Segera Lakukan Serangan

Tak hanya AS, Uni Eropa juga menjatuhkan sanksi kepada Rusia dengan memberlakukan tindakan pembatasan terhadap Bank Rossiya, Promsvyazbank, VEB.RF dan Badan Riset Internet, menurut keputusan sanksi yang diposting di Jurnal Uni Eropa pada Kamis malam.

VEB.RF dikenakan sanksi khususnya untuk "proyek dengan perusahaan industri pertahanan, termasuk Rostec, yang memberikan dukungan untuk tindakan yang merusak dan mengancam integritas teritorial, kedaulatan dan kemerdekaan Ukraina," kata dokumen itu.

Promsvyazbank memberikan "dukungan keuangan kepada sektor pertahanan Rusia dan militer Rusia, yang bertanggung jawab atas pengerahan besar-besaran pasukan Rusia di sepanjang perbatasan dengan Ukraina dan untuk kehadiran pasukan Rusia di semenanjung Krimea," kata keputusan itu.

Baca Juga: Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Siap Luncurkan Rudal Hipersonik yang Tak Tertandingi

Uni Eropa juga memberlakukan sanksi terhadap utang negara Rusia dengan membatasi akses ke pasar modal dan keuangan.

"Pembatasan akses ke pasar modal harus diberlakukan, khususnya dengan melarang pembiayaan Rusia, Pemerintahnya dan Bank Sentralnya," menurut dokumen itu.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: TASS Rusian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x