"Saya pikir kesepakatan yang dilakukan di Doha adalah kesepakatan yang busuk," ungkapnya.
Sebab, lanjut Ben Wallace, AS diduga memberitahu kepada Taliban bahwa mereka menang dan itu merusak Pemerintah Afghanistan.
“Dan sekarang kita berada dalam posisi di mana Taliban memiliki momentum yang jelas di seluruh negeri dan alih-alih proses politik berjalan, yang seharusnya dilakukan oleh perjanjian Doha, saat ini kita berada dalam posisi yang sulit," ungkapnya.
Baca Juga: Taliban Bebaskan 1.000 Narapidana di Kota-kota Afghanistan yang Diduduki
Ben Wallace kesal karena pihaknya pergi bersama AS dengan meninggalkan masalah yang sangat besar dan itu dijadikan momentum oleh Taliban untuk memperluas daerah kekuasaan.
"Saya memang mencoba menyatukan komunitas internasional dan saya khawatir sebagian besar tidak tertarik," ungkapnya.
Sementara itu, Mantan anggota parlemen Tory Stewart mengatakan bahwa orang-orang di Afghanistan merasa dikhianati oleh keputusan Pemerintah Inggris untuk mengikuti AS dalam menarik pasukan dari perang melawan gerilyawan Taliban.
Baca Juga: Taliban Rebut Kota Strategis Afghanistan Ghazni yang Semakin Dekat ke Kabul
Steward berbicara dengan penuh semangat dalam sebuah wawancara dengan BBC Radio saat dia mencemooh keputusan Presiden Biden untuk menarik pasukan AS tanpa "rencana transisi". kekuatan dari pertarungan.
Dia berkata mereka merasa benar-benar dikhianati, seolah-olah dirinya telah mengundang seseorang dari latar belakang yang sangat rapuh ke rumah.