Usai Rebut Kandahar, Cengkeraman Taliban di Afghanistan Semakin Kuat

- 13 Agustus 2021, 20:26 WIB
Usai Rebut Kandahar, Cengkeraman Taliban di Afghanistan Semakin Kuat
Usai Rebut Kandahar, Cengkeraman Taliban di Afghanistan Semakin Kuat /Reuters/Mohammad Shoiab/

Pemimpin Partai Republik di Senat AS Mitch McConnell mengatakan strategi keluar itu mengirim Amerika Serikat "bergeser menuju sekuel yang lebih buruk lagi dari kejatuhan Saigon yang memalukan pada tahun 1975," mendesak Biden untuk berkomitmen memberikan lebih banyak dukungan kepada pasukan Afghanistan.

"Tanpa itu, al Qaeda dan Taliban mungkin merayakan 20 tahun serangan 11 September dengan membakar Kedutaan Besar kami di Kabul."

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Afghanistan sedang menuju negara yang gagal dan perang saudara di mana kelompok-kelompok seperti al Qaeda akan berkembang dan kemungkinan menimbulkan ancaman bagi Barat lagi.

Dalam kesepakatan yang dicapai dengan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump tahun lalu, Taliban setuju untuk tidak menyerang pasukan asing pimpinan AS saat mereka mundur.

Mereka juga membuat komitmen untuk membahas perdamaian tetapi pertemuan intermiten dengan perwakilan pemerintah tidak membuahkan hasil. Utusan internasional untuk negosiasi Afghanistan di Qatar telah menyerukan proses perdamaian yang dipercepat sebagai "masalah yang sangat mendesak" dan untuk menghentikan serangan terhadap kota-kota.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan pekan ini bahwa Taliban telah menolak untuk berunding kecuali Ghani mengundurkan diri.

Pakistan secara resmi menyangkal mendukung Taliban tetapi sudah menjadi rahasia umum bahwa para pemimpin Taliban tinggal di Pakistan dan merekrut pejuang dari jaringan sekolah agama di Pakistan.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah