Usai Rebut Kandahar, Cengkeraman Taliban di Afghanistan Semakin Kuat

- 13 Agustus 2021, 20:26 WIB
Usai Rebut Kandahar, Cengkeraman Taliban di Afghanistan Semakin Kuat
Usai Rebut Kandahar, Cengkeraman Taliban di Afghanistan Semakin Kuat /Reuters/Mohammad Shoiab/

Taliban juga merebut kota Lashkar Gah di selatan dan Qala-e-Naw di barat laut, kata petugas keamanan. Firuz Koh, ibu kota provinsi Ghor tengah, diserahkan tanpa perlawanan, kata para pejabat.

Para gerilyawan, yang berjuang untuk mengalahkan pemerintah dan memaksakan versi ketat aturan Islam mereka, telah menguasai 14 dari 34 ibu kota provinsi Afghanistan sejak 6 Agustus.

Sebagai pukulan terhadap pasukan anti-Taliban, gerilyawan menahan komandan veteran Mohammad Ismail Khan setelah mereka menangkap Herat, kata seorang pejabat provinsi, menambahkan bahwa mereka telah berjanji untuk tidak menyakitinya dan pejabat lainnya yang ditangkap.

Seorang juru bicara Taliban mengkonfirmasi bahwa Khan, yang telah memimpin pejuang melawan Taliban dalam beberapa pekan terakhir, berada dalam tahanan mereka.

Kecepatan serangan, ketika pasukan asing pimpinan AS bersiap untuk menyelesaikan penarikan mereka pada akhir bulan ini, telah memicu tudingan atas keputusan Presiden Joe Biden untuk menarik pasukan AS, 20 tahun setelah mereka menggulingkan Taliban setelah serangan 11 September. 11 serangan di Amerika Serikat.

Biden mengatakan minggu ini dia tidak menyesali keputusannya, mencatat Washington telah menghabiskan lebih dari $ 1 triliun dalam perang terpanjang Amerika dan kehilangan ribuan tentara.

Hilangnya pusat ekonomi Kandahar akan menjadi pukulan berat bagi pemerintah. Ini adalah jantung dari Taliban, pejuang etnis Pashtun yang muncul di provinsi itu pada tahun 1994 di tengah kekacauan perang saudara yang melanda sebagian besar wilayah lain negara itu selama dua tahun ke depan.

Pasukan pemerintah masih menguasai bandara Kandahar, yang merupakan pangkalan terbesar kedua militer AS di Afghanistan selama misi 20 tahun mereka, kata seorang pejabat.

Lashkar Gah adalah ibu kota provinsi penghasil opium Helmand, tempat Inggris, AS, dan pasukan asing lainnya memerangi pemberontak selama bertahun-tahun.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin berbicara dengan Presiden Ashraf Ghani pada hari Kamis dan mengatakan kepadanya bahwa Amerika Serikat "tetap berinvestasi dalam keamanan dan stabilitas Afghanistan". Mereka juga mengatakan Amerika Serikat berkomitmen untuk mendukung solusi politik.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah