Media Asing Soroti 6 Negara Gencar Vaksinasi Tapi Covid-19 Tetap Tinggi karena Bergantung Vaksin China

- 9 Juli 2021, 10:07 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 //Pixabay/Geralt

Persetujuan WHO

Organisasi Kesehatan Dunia menyetujui vaksin dari Sinopharm dan Sinovac untuk penggunaan darurat.

Efektivitas kedua vaksin China ini lebih rendah daripada Pfizer-BioNTech dan Moderna, yang keduanya telah menunjukkan kemanjuran lebih dari 90%.

Vaksin Sinopharm memiliki kemanjuran 79% terhadap infeksi Covid bergejala, kata WHO, tetapi efektivitasnya di antara kelompok-kelompok tertentu – seperti orang berusia 60 tahun ke atas – tidak jelas.

Kemanjuran suntikan Sinovac telah mencapai sekitar 50% hingga lebih tinggi dari 80%, tergantung pada negara tempat uji coba diadakan.

Para ahli mengatakan temuan antara uji klinis tidak dapat dibandingkan secara langsung, karena setiap uji coba diatur secara berbeda.

Tetapi sebuah penelitian di Hong Kong menemukan tingkat antibodi "jauh lebih tinggi" pada orang yang menerima suntikan BioNTech, dibandingkan dengan mereka yang mendapat vaksin Sinovac, South China Morning Post melaporkan.

Beberapa ahli menyarankan bahwa teknologi di balik vaksin Covid yang berbeda dapat menjelaskan variasi dalam efektivitasnya.

Vaksin Sinopharm dan Sinovac memicu respons imun dengan memaparkan tubuh pada virus yang dilemahkan atau "tidak aktif" — metode yang telah dicoba dan diuji yang telah digunakan oleh vaksin selama beberapa dekade.

Pfizer-BioNTech dan Moderna mendasarkan vaksin mereka pada teknologi yang disebut messenger RNA, yang memerintahkan tubuh untuk membuat protein virus yang menginduksi respons imun.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x