ISU BOGOR - Varian COVID-19 Delta kini telah merngsek dominan di Amerika Serikat dengan jumlah lebih dari setengahnya atas keseluruhan pasien positif.
Penelitian itu hasil pemodelan data yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Menurut perkiraan badan kesehatan, varian Delta yang datang dari India menjadi dominan di AS selama dua minggu sampai terhitung, Sabtu, 3 Juli 2021, dengan 51,7% kasus.
Sementara, proporsi kasus terkait varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan sejauh ini di AS turun menjadi 28,7%.
Data, yang menunjukkan perkiraan proporsi dua mingguan dari garis keturunan SARS-CoV-2 paling umum yang beredar di Amerika Serikat, didasarkan pada urutan yang dikumpulkan melalui pengawasan genomik nasional CDC sejak 20 Desember 2020.
Varian Delta, yang menjadi dominan di banyak negara, lebih mudah ditularkan daripada versi virus corona sebelumnya.
Dikatakan pejabat kesehatan AS, Delta menyebabkan penyakit yang lebih parah, terutama di kalangan orang muda. Sekarang telah ditemukan di setiap negara bagian AS.
Pada hari Selasa, 6 Juli 2021, Presiden AS Joe Biden mendorong orang Amerika yang belum divaksinasi COVID-19 untuk mendapatkan suntikan untuk melindungi diri dari varian baru itu.