Ebrahim Raisi Bersiap untuk Kemenangan Besar dalam Pemilihan Presiden Iran

- 19 Juni 2021, 17:28 WIB
Ebrahim Raisi, anak didik Pemimpin Tertinggi, secara luas dilihat sebagai yang terdepan dalam pemilihan presiden Iran hari Jumat
Ebrahim Raisi, anak didik Pemimpin Tertinggi, secara luas dilihat sebagai yang terdepan dalam pemilihan presiden Iran hari Jumat /[Majid Asgaripour/WANA via Reuters]

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Hassan Rouhani yang akan keluar memberi selamat kepada rakyat Iran dan pemimpin tertinggi atas "kehadiran yang luar biasa dan langka" dalam pemilihan, dengan mengatakan "partisipasi Anda yang agung dan menghancurkan musuh menyebabkan penyesalan dan kekecewaan musuh dan mereka yang menginginkannya. sakit pada bangsa ini”.

Jabbari dari Al Jazeera mengatakan bahwa Rouhani mengunjungi Raisi di kantornya di Teheran untuk memberi selamat kepadanya secara langsung.

Kementerian dalam negeri menolak untuk mengkonfirmasi laporan bahwa jumlah suara tidak sah melebihi perolehan suara Rezaei.

Jika benar, itu berarti untuk pertama kalinya dalam sejarah republik Islam itu, suara buruk menempati posisi kedua.

Jumlah pemilih rendah

Pemungutan suara hari Jumat diperpanjang dua jam melewati batas waktu tengah malam asli di tengah kekhawatiran jumlah pemilih yang rendah 50 persen atau kurang. Para pejabat belum merilis angka partisipasi.

Banyak pemilih memilih untuk menjauh setelah bidang dari sekitar 600 calon termasuk 40 perempuan telah ditampi menjadi tujuh kandidat, semuanya laki-laki, tidak termasuk mantan presiden dan mantan ketua parlemen.

Tiga dari kandidat yang diperiksa keluar dari perlombaan dua hari sebelum pemilihan hari Jumat, meninggalkan empat kandidat dalam keributan.
Mantan presiden populis Mahmoud Ahmadinejad, salah satu dari mereka yang dilarang mencalonkan diri oleh Dewan Penjaga – badan pemeriksaan konstitusional beranggotakan 12 orang di bawah Khamenei – mengatakan dia tidak akan memilih, menyatakan dalam pesan video bahwa “Saya tidak ingin memiliki bagian dalam dosa ini”.

Pemimpin Tertinggi adalah orang paling kuat di Iran sejak revolusi 1979 menggulingkan monarki yang didukung AS, tetapi presiden memiliki pengaruh besar di berbagai bidang mulai dari kebijakan industri hingga urusan luar negeri.

Rouhani, 72, meninggalkan jabatannya pada Agustus setelah menjalani maksimum dua masa jabatan empat tahun berturut-turut yang diizinkan berdasarkan konstitusi. Pencapaian terbesarnya adalah kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia di mana Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x