Media lokal melaporkan seorang pejabat penyelamat senior mengatakan 2 orang tewas dan 6 terluka.
Ledakan di kota-kota besar dan kecil di seluruh Myanmar kini menjadi lebih sering, sejak militer berjuang untuk menegakkan ketertiban setelah kudeta 1 Februari terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Sepertinya, simbol kekuasaan militer telah menjadi target utama. Sementara junta menyalahkan kejadian-kejadian itu berhubungan dengan 'teroris' yang memiliki hubungan dengan pemerintah Suu Kyi yang digulingkan.
Baca Juga: Kekerasan Memburuk! Diplomasi PBB Melalui ASEAN Kurang Manjur, Militer Myanmar Dianggap 'Ngeyel'
Wakil ketua Komite Penyelamatan YangonWin Thu, mengatakan ada dua ledakan di daerah yang sama dalam beberapa menit satu sama lain.
Pertama menewaskan seorang tentara dan yang kedua menewaskan seorang penumpang di dalam taksi.
Lima anggota pasukan keamanan dan sopir taksi terluka.
“Kami tidak tahu siapa yang melakukannya. Kami baru saja mengambil mayat yang terluka dan mati menggunakan ambulans kami seperti yang diminta. Kami mengirim orang yang terluka ke rumah sakit," kata Win Thu kepada Reuters.