Network
ISU BOGOR - Seorang komandan tinggi Iran telah menyatakan dukungan untuk gerakan Hamas Palestina dalam pertempuran yang meletus Minggu ini di Gaza melawan Israel.
Seperti dikutip media pemerintah Iran, Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IGRC), Jenderal Esmail Qaani meyakinkan Hamas terkait dukungan penuhnya dalam melawan Israel pada 15 Mei.
Qaani membuat komentar dalam percakapan telepon dengan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang berterima kasih kepada Iran atas dukungannya.
Baca Juga: UPDATE Konflik Palestina-Israel, Korban Tewas Melonjak Jadi 181 Orang
Menurut saluran televisi Al-Alam Iran, dia juga mengatakan perang melawan Israel bukan hanya Hamas tapi juga seluruh dunia Islam.
Islamis Hamas, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara lain, telah menembakkan ribuan roket ke Israel dalam gejolak baru kekerasan yang pada 16 Mei memasuki hari ketujuh.
Militer Israel telah menghantam Gaza dengan serangan udara dan pada 15 Mei menghancurkan sebuah gedung yang menampung media berita.
Baca Juga: Kecam Aksi Biadab Israel, Ratusan Warga Los Angeles Dukung Palestina
Jumlah orang yang tewas di Gaza sejak 10 Mei telah meningkat menjadi 145, termasuk 41 anak-anak, menurut Palestina. Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Sebelumnya pada 15 Mei, menteri luar negeri Iran membatalkan kunjungan ke Austria setelah pemerintah mengibarkan bendera Israel di gedung-gedungnya.
Topik utama dari pertemuan tersebut adalah negosiasi yang telah berlangsung di Wina untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia.
Baca Juga: Ini Alasan Israel Membombardir Perumahan Menara Gaza Associated Press dan Media Berita Lainnya
Iran, yang menganggap Israel musuh utamanya, mendukung kelompok perlawanan anti-Israel, termasuk Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon selatan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada 11 Mei mendesak semua negara untuk mengutuk "kejahatan brutal dan kejam" Israel dan mengatakan Palestina perlu diberdayakan untuk "memaksa" Israel menerima hak-hak mereka.
