Malaysia Kutuk Keras Agresi Israel terhadap Warga Palestina yang Sedang Salat di Masjid Al Aqsa

- 9 Mei 2021, 02:15 WIB
Polisi Israel saat bentrokan dengan warga Palestina di depan Masjid Al-Aqsa
Polisi Israel saat bentrokan dengan warga Palestina di depan Masjid Al-Aqsa /Twitter/@Reuters/

ISU BOGOR - Malaysia mengecam keras serbuan dan serangan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina dan mereka yang sedang salat di Masjid Al Aqsa kemarin.

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengatakan pemerintah Israel harus bertanggung jawab atas pelanggaran terus menerus terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional.

Dalam sebuah pernyataan hari ini, dia mengatakan tindakan keji seperti itu harus dikecam dengan keras, menambahkan bahwa Malaysia akan terus berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan rakyat Palestina setelah agresi Israel.

Baca Juga: Israel Dituding Tahan Kiriman Vaksin Covid-19 Untuk Palestina

"Agresi yang ditargetkan terhadap jamaah saat sholat di hari-hari terakhir Ramadhan Suci di Masjid Al-Aqsa memang menghina seluruh umat Islam dan umat manusia.

"Banyak warga Palestina terluka dalam serangan itu. Malaysia menyerukan kepada komunitas internasional untuk bertindak cepat dan tegas untuk menanggapi agresi Israel terbaru," katanya.

Dilaporkan bahwa setidaknya 160 orang terluka setelah polisi anti huru hara Israel bentrok dengan warga Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem Jumat malam.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Janji Prioritaskan Palestina di PBB Sampai Akhir Keanggotaan 31 Desember 2020

Ini adalah agresi terbaru oleh rezim Zionis setelah serangkaian aksi kekerasan di Kota Suci dan Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa pekan terakhir.

Hishammuddin juga menegaskan kembali sikap Malaysia untuk mengutuk semua penggusuran paksa warga Palestina dari rumah mereka, termasuk di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.

"Malaysia menegaskan kembali dukungannya yang tak tergoyahkan untuk Palestina dan perjuangan mereka untuk mencapai kebebasan dari pendudukan ilegal Israel, dan mewujudkan aspirasi mereka untuk sebuah Negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya."

Menurut laporan, kerusuhan Jumat terjadi pada Hari Al-Quds (nama Arab untuk Yerusalem), hari demonstrasi tahunan pro-Palestina yang diadakan oleh Iran, musuh bebuyutan Israel, yang juga menyaksikan ribuan orang berbaris di negara-negara mayoritas Muslim. di seluruh wilayah dan sejauh Pakistan.

Bentrokan meletus saat umat Islam memadati kompleks Al-Aqsa untuk salat Jumat terakhir Ramadhan.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: New Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x