Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, Mahfud MD: Sekarang Sedang Pendalaman Jaringan Pelakunya

- 28 Maret 2021, 13:30 WIB
Mahfud MD
Mahfud MD /Tangkapan layar YouTube @KarniIlyasClub

ISU BOGOR - Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan pemerintah mengutuk keras teror ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Minggu pagi 28 Maret 2021.

"Pemerintah mengutuk keras teror bom bunuh diri tersebut dan akan terus melakukan pengejaran thd jaringan para pelakunya," kata Mahfud MD dalam cuitannya di akun twitter pribadi @mohmahfudmd.

Lebih lanjut, Mahfud MD menambahkan, jika ada yang tahu atau mencurigai sesuatu terkait dengan peristiwa tersebut harap menginformasikan ke kantor polisi terdekat atau ke aparat berwenang.

Baca Juga: Bom Meledak di Makassar, HNW Sebut Siapapun Pelakunya Usut Tuntas dan Terbuka

Baca Juga: Ledakan Bom di Gereja Katedral Makassar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Prediksi Pelaku Tidak Sendiri

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang karena saat ini lokasi dan sekitar lokasi sudah diamankan.

Bahkan pihaknya memastikan bahwa teror tersebut dipastkan sebagai bom bunuh diri.

"Terkait dgn terjadinya bom di Makassar diharapkan masyarakat tenang. Aparat sdh mengamankan lokasi dan sekitarnya. Info awal, itu adalah bom bunuh diri," katanya.

Tak hanya itu, Mahfud MD juga menegaskan aparat dilokasi kejadian sudah menemukan potongan tubuh pelaku dan sepeda motornya.

Baca Juga: Bom di Makassar, Polri: Pelaku Dua orang Bersepeda Motor

Baca Juga: Bom Makassar Kagetkan Pengunjung Kafe, Ini Penjelasan Polisi dan Persatuan Gereja Indonesia

"Aparat sdh menemukan potongan-potogan tubuh 1 pelaku dan sepeda motor yg dipakai. Sekarang sedang dilakukan pendalaman terhadap jaringan pelaku," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengutuk keras aksi peledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Minggu pagi 28 Maret 2021.

Mantan Presiden PKS ini mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dan terbuka agar peristiwa bom yang meledak di Kota Makassar ini tidak terulang.

"Siapapun pelakunya, apapun motifnya, peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar itu, jelas tidak dibenarkan. Islam dan Agama apa pun mengharamkan perilaku teror seperti itu. Penting diusut tuntas dan terbuka, agar tak terulang, dan agar tak jadi fitnah.," kata HNW.

Sementara itu, seperti dilansir Antara, Kepala Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Selatan Irjen Pol. Merdisyam menyebut ada sembilan orang korban setelah serangan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel.

"Dari masyarakat ada sembilan orang, lima petugas gereja dan empat anggota jemaah. Kejadian saat pelaksanaan Misa Mu Minggu Palma," kata Kapolda di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Kelima korban tersebut, kata dia, sudah dibawa ke rumah sakit, yakni Rumah Sakit Stella Maris, Pelamonia, dan Rumah Sakit Bhayangkara, untuk mendapat pertolongan.

Merdisyam menyampaikan data sementara baru seorang meninggal, yakni terduga pelaku.

"Kalau dilihat di TKP, ada jasad dan kendaraan itu menyatu. Diduga belum turun tetapi sempat ditahan pihak gereja, lalu meledak," tutur Kapolda.

Saat ini tim Densus 88 sedang melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti lainnya untuk keperluan penyelidikan. Selain itu, peristiwa ini tentu menjadi atensi Mabes Polri.

"Pasti ada atensi, kami terus melakukan langkah koordinasi dengan Mabes Polri, Densus 88. Jenis ledakan high explosive dengan daya ledak tinggi. Tidak ada kerusakan hanya di gerbang, dekat dengan ledakan," katanya.

Lokasi ledakan tersebut di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balai Kota Makassar.

Kejadian itu langsung direspons masyarakat dan aparat kepolisian langsung bergerak menuju lokasi untuk mengamankan.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x