ISU BOGOR - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan tentang pentingnya kearifan lokal atau local wisdom sebagai salah satu bagian dari sistem informasi peringatan dini potensi bencana.
Menurutnya, BMKG siap merawat dan ikut meningkatkan kearifan lokal sebagai sistem peringatan dini di tiap-tiap daerah.
Upaya mitigasi bencana dan implementasi dari sistem peringatan dini tidak bisa hanya dengan mengandalkan infrastruktur dan sarana prasarana yang dibangun dengan teknologi modern.
“Perlu perkuatan tentang local wisdom,” jelas Dwikorita Karnawati, Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jumat 5 Maret 2021.
Baca Juga: Gempa 5,8 Magnitudo Guncang Mentawai Sumbar, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Dwikorita mencontohkan masyarakat Simeulue di Aceh yang sudah memiliki kearifan lokal mengenai ‘smong’ atau tsunami dalam bahasa daerah setempat.
Cerita dan informasi yang disampaikan secara turun-temurun melalui ’tutur’ oleh masyarakat Simeulue itu kemudian menjadi sistem peringatan dini yang baik bagi masyarakatnya, sehingga banyak yang selamat dari peristiwa Tsunami Aceh 2004 silam.
Selanjutnya, selain lebih mudah diterima dan dipahami masyarakat, sistem informasi peringatan dini menggunakan kearifan lokal tersebut juga diyakini dapat mendorong masyarakat menjadi mandiri.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah, Salah Satunya Bogor