Menlu: Dalam Waktu Dekat 15 Juta Vaksin Lagi Tiba di Indonesia

- 31 Desember 2020, 15:08 WIB
Menlu Retno Marsudi membeberkan alasan proses penerbitan EUA dari vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah.
Menlu Retno Marsudi membeberkan alasan proses penerbitan EUA dari vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah. /Tangkapan layar Youtube.com/Sekretariat Presiden/

Baca Juga: Januari 2021 Vaksin Antivirus Corona Didistribusikan ke 34 Provinsi

Baca Juga: Jadi Tersangka, Pemeran Pria Video Syur Gisel Tetap Sibuk dengan Hobinya dan Ungkapkan Ini di Medsos

Secara pararel pembicaraan berkesinambungan juga terus dilakukan dengan perusahaan vaksin Pfizer yang berasal dari Ameriksa Serikat dan Jerman.

Retno juga mengatakan bahwa vaksin buatan perusahaan Inggris AstraZeneca telah mendapat "emergency use authorization" atau EUA dari Medicines and Healthcare Product Regulatory Agency atau MHRA Inggris.

"Ini kabar yang baik untuk kita semua karena MHRA adalah salah satu regulator yang memiliki mekanime 'reliance' dengan BPOM dengan 'reliance' ini penerbitan EUA untuk AstraZenica lebih mudah dan bisa menjadi basis dan review untuk mengeluarkan EUA di Indonesia," tambah Retno.

Pengadaan vaksin COVID-19 di Indonesia berasal dari: (1) perusahaan China Sinovac sebanyak 125 juta vaksin; (2) perusahaan Ameriksa Serikat dan Kanada Novavax sebanyak 100 juta dosis; (3) perusahaan Inggris AstraZeneca sebanyak 100 juta dosis; (4) perusahaan Jerman dan Amerika Pfizer sebanyak 100 juta dosis serta Global Alliance for Vaccines (GAVI) sebagai bentuk kerjasama multilateral dimana Indonesia dapat memperoleh 16-100 juta dosis secara gratis.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x