Iran Tolak Saran IAEA Tentang Kesepakatan Nuklir Baru Setelah Biden Menjabat

- 18 Desember 2020, 21:42 WIB
Ilustrasi Iran Amerika Serikat.
Ilustrasi Iran Amerika Serikat. /Zona Jakarta

ISU BOGOR - Iran bersikukuh menolak saran Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam membuat perjanjian baru nuklir setelah pemerintahan Amerika Serikat (AS) baru berkuasa.

“Mempresentasikan penilaian apa pun tentang bagaimana komitmen diterapkan (misalnya merujuk pada pelanggaran) benar-benar di luar mandat badan dan harus dihindari,” kata Duta Besar Iran untuk IAEA, Kazem Gharibabadi di Wina, Jumat 18 Desember 2020.

Utusan itu mengatakan bahwa komitmen para pihak "telah dirancang dengan hati-hati" dan "masing-masing pihak tahu apa yang harus dilakukan untuk melaksanakan kesepakatan."

“Tidak akan ada negosiasi ulang tentang kesepakatan itu dan jika kesepakatan itu bangkit kembali, tidak perlu ada dokumen baru tentang peran badan tersebut. Tidak perlu memperumit situasi, ” kata Duta Besar.

Baca Juga: Kenapa Puisi Presiden Erdogan Membuat Rakyat Iran Marah? Ini Penjelasannya

IAEA memantau kepatuhan Teheran terhadap kesepakatan nuklir 2015. Kepala badan Atom Internasional, Rafael Grossi, mengatakan bahwa Iran telah melanggar banyak batasan perjanjian,

Pelanggaran itu setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan tersebut dan menerapkan kembali sanksi AS terhadap Teheran yang dicabut pada tahun 2015.

Grossi, waga Argentina yang menjabat sebagai direktur jenderal IAEA setahun lalu, ini menambahkan:

“Ada lebih banyak aktivitas, ada lebih banyak sentrifugal, dan lebih banyak lagi yang diumumkan."

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x