PA 212 Akan Habis-habisan, Batalkan UU Cipta Kerja atau Jokowi Turun dan Bubarkan DPR

13 Oktober 2020, 19:05 WIB
Aparat bersiaga membubarkan massa yang rusuh pada hari Selasa 13 Oktober 2020 //PR.com - Aldiro


ISU BOGOR - Persaudaraan Alumni atau PA 212 yang tergabung dalam Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI) menggelar demo menolak Undang-undang Cipta Kerja atau UU Ciptaker pada Selasa, 13 Oktober 2020 di depan Istana Negara, Jakarta.

Adapun tuntutan demo mereka yakni menolak Omnibus law UU Cipta Kerja. Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin mengatakan, pihaknya menolak pengesahan UU Ciptaker sejak awal.

Menariknya, selain itu, dia dan teman-temannya di ANAK NKRI juga berniat demo menyampaikan aspirasi terkait penolakan terhadap RUU HIP/BPIP, dan menyerukan ganyang komunisme.

Baca Juga: KAMI Dituduh Provokator Demo Omnibus Law Rusuh, Gatot Nurmantyo Singgung Kinerja BIN dan Reserse

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Bongkar Niat Jokowi Usulkan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang Prosesnya Siluman

Baca Juga: Prabowo : Saya Paham Buruh dan UU Cipta Kerja Jawaban Dimana Banyak PHK Akibat Corona

Novel memastikan, ANAK NKRI bakal habis-habisan menyampaikan tuntutannya pada pemerintah. Khusus untuk UU Ciptaker, seandainya belum dibatalkan, maka pihaknya berjanji tak akan pulang.

Ini kami meminta agar Jokowi mengeluarkan Perppu pembatalan UU OBL (Omnibus Law) karena cacat hukum, karena diduga hanya baru draf saja tapi sudah disahkan,” ujar Novel, Selasa 13 Oktober 2020.

Lebih jauh, Novel menambahkan, jika kelak Presiden Jokowi menolak tuntutan tersebut dan UU Ciptaker belum juga dibatalkan, maka Jokowi diminta mengundurkan diri bersama dengan para oknum anggota DPR yang terlibat dalam pengesahan tersebut.

Baca Juga: KAMI Tegas Dukung Demo Buruh dan Mahasiswa, Gatot Nurmantyo: Presiden Itu Pusing

Baca Juga: UPDATE: Demo Hari Ini, Massa Lempari Petugas dan Polisi Tembakan Gas Air Mata di Jalan MH Thamrin

“Kalau tidak, Jokowi wajib mengundurkan diri bersama para oknum anggota DPR-nya, serta parpol yang terlibat agar segera dibubarkan, dan juga kami meminta bebaskan semua yang ditahan. Serta usut oknum aparat yang telah melakukan penganiyaan kepada para peserta aksi,” tegasnya.

Selain PA 212 dan FPI, GNPF Ulama juga tergabung dalam aliansi ANAK NKRI. Itulah mengapa, kata Novel, jangan terkejut seandainya massa yang hadir jumlahnya banyak. Bahkan, disebut-sebut mencapai puluhan ribu kepala.

“Perkiraan kurang lebih sekitar sepuluh ribuan (massa), masing-masing daerah juga bergerak,” ucap Novel.

Baca Juga: Prabowo ke Buruh: Negara Dalam Keadaan Susah, Ada yang Ingin Ciptakan Kekacauan

Kendati jumlahnya banyak, namun Novel meminta pada peserta aksi tetap mematuhi protokol kesehatan terkait pencegahan virus corona. Selain itu, dia juga menuntut sejumlah pihak untuk mengawasi tindak-tanduk para penyusup yang berupaya mengacaukan jalannya demonstrasi.

“Aksi 1310 agar masyarakat untuk taat protokol Covid-=-19 dan awasi para penyusup yang mau mengambil kesempatan untuk kepentingan jahatnya dan dlm AKSI 1310 ini,” tuturnya.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler