Rusia Sebut Serangan Iran ke Israel Akibat Kurangnya Resolusi Krisis Timur Tengah

15 April 2024, 08:24 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin /Foto/IG-@vladimir.putin_official

ISU BOGOR - Pemerintah Rusia menyerukan semua pihak di kawasan Timur Tengah untuk menahan diri dan menyelesaikan masalah melalui cara politik dan diplomatik, menyusul serangan balasan Iran ke Israel pada Sabtu 14 April 2024.

"Kami mengandalkan negara-negara di kawasan untuk menyelesaikan masalah yang ada melalui cara politik dan diplomatik," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Senin 15 April 2024.

Rusia juga menyatakan "keprihatinan ekstrim atas eskalasi berbahaya terbaru di wilayah tersebut".

Baca Juga: Pasukan AS Klaim Hancurkan 80 Drone dan 6 Rudal Iran-Yaman yang Ditujukan ke Israel

Moskow melihat serangan ini sebagai akibat dari kurangnya resolusi untuk menyelesaikan berbagai krisis di Timur Tengah, terutama di zona konflik Palestina dan Israel.

"Ini akan menyebabkan pertumbuhan ketidakstabilan," tegas pemerintah Rusia.

Pernyataan ini muncul setelah Iran meluncurkan lebih dari 300 rudal ke Israel, sebagai balasan atas serangan udara Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah pada 1 April yang menewaskan tujuh orang, termasuk tiga jenderal Iran.

Baca Juga: Iran Serang Israel, Presiden Raisi Puji IRGC: Pelajaran Tak Terlupakan

Rusia juga telah mengadakan pembicaraan telepon dengan Iran untuk membahas situasi tersebut. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov kembali menegaskan "kecaman tegas" atas serangan Israel di Suriah.

Sementara itu, Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, mengecam pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB mengenai serangan balasan Iran terhadap Israel sebagai "parade kemunafikan dan standar ganda" Barat.

Nebenzya menyebut serangan terhadap misi diplomatik sebagai "casus belli" berdasarkan hukum internasional, dan menuding Barat akan membalas dengan keras jika misi mereka diserang.

Baca Juga: Rusia Desak Pendekatan Baru untuk Korea Utara, Tuduh AS dan Sekutunya 'Mencekik' Negara Tersebut

"Saat ini, Dewan Keamanan menyaksikan parade kemunafikan Barat dan standar ganda yang bahkan agak tidak nyaman untuk disaksikan," kata diplomat itu.

Rusia sebelumnya memang telah mengutuk tindakan Israel dalam perang enam bulan di Gaza. Hingga kini 33.000 orang telah tewas dalam serangan Israel ke Gaza, dengan korban terbanyak anak-anak dan wanita.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler