Trump dan Biden Adu Mulut Terkait Insiden Kebrutalan di Portland

31 Agustus 2020, 10:14 WIB
Donald Trump dan Joe Biden berebut dikursi pemilu presiden Amerika Serikat November mendatang* //USA Today

ISU BOGOR - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden terlibat adu mulut atas kekerasan yang meletus dalam protes di Kota Portland, Oregon.

Trump menyalahkan Wali Kota Portland dari Partai Demokrat, Ted Wheeler, dengan menuduhnya telah membiarkan 'kematian dan kehancuran di kotanya'.

"Ted Wheeler, Walikota Portland dari Partai Demokrat yang radikal dan tidak melakukan apa-apa, yang telah menyaksikan kematian besar dan kehancuran Kota selama masa jabatannya, berpikir situasi tanpa hukum ini harus berlangsung selamanya. Salah! Portland tidak akan pernah pulih dengan  Walikota bodoh," cuit Trump, pada Minggu 30 Agustus 2020.

Baca Juga: Seorang Pria Tewas Ditembak saat Pendukung Donald Trump dan Black Live Matter Bentrok di Portland

Kata Trump, Portland telah menjadi titik nyala dalam demonstrasi menentang kebrutalan polisi dan rasisme sejak pembunuhan pria kulit hitam George Floyd oleh polisi di Minneapolis pada 25 Mei hingga memicu gelombang kemarahan nasional dan internasional.

Dalam serangkaian cuitan, Trump mengatakan, "Portland tidak akan pernah pulih dengan kebodohan seorang wali kota," cuit Trump.

Ia menyarankan pengiriman pasukan federal ke kota itu. Dia juga menuduh Biden tidak bekemauan penuh untuk memimpin. Dalam sebuah pernyataan, Biden menyerang Trump dengan menyebutnya sosok yang lemah.

Tapi Biden membalas dengan mengatakan Trump ceroboh, mendorong kekerasan. Seorang pria ditembak mati di Portland, Sabtu kemarin, seperti di tempat lain, di kota itu unjuk rasa pro-Trump bentrok dengan pengunjuk rasa Black Lives Matter (BLM).

Baca Juga: Mendekati Pilpres AS, 100 Lebih Kader Demokrat Membelot Tinggalkan Trump dan Pilih Biden

"(Trump) mungkin meyakini dengan mencicit tentang hukum dan ketertiban akan membuatnya kuat, tetapi kegagalannya meminta pendukungnya untuk berhenti menyulut konflik, menunjukkan betapa lemahnya dia," ucap Biden.

Hukum dan ketertiban adalah tema utama dalam upaya Presiden Trump untuk terpilih kembali, menggambarkan Demokrat dan kandidat mereka, Biden, sebagai orang yang lemah dalam menyikapi kejahatan.

Sebelumnya, Plt Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Chad Wolf mengatakan para pejabat Demokrat di Portland telah membiarkan pelanggaran hukum dan kekacauan berkembang.

"Semua opsi tersedia untuk menyelesaikan situasi," ucap Chad.


Sementara itu, Demokrat menanggapi dengan mengatakan kekerasan terjadi di bawah kepresidenan Trump dan menuduh pemimpin AS memperburuk situasi dengan retorikanya.

Wali Kota Wheeler mengatakan sesungguhnya Trump yang telah menciptakan kebencian dan perpecahan di Amerika Serikat. "Saya akan menghargai jika presiden akan mendukung kami atau tidak ikut campur," tegasnya.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Twitter REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler