Heboh, Gara-Gara Anak Belajar Daring Ayah di India Bunuh Diri

9 Juli 2020, 08:16 WIB
KAMERA Xiaomi Mi 10 Pro mendapat skor 84 sekaligus menjadikannya sebagai kamera handphone terbaik yang ada saat ini.*/GSMARENA /

 


ISU BOGOR - Seorang ayah (50) di India memilih bunuh diri diduga gara-gara mendapat tekanan biaya internet dan beli 'smartphone' dari anaknya yang sekolah setingkat kelas 10 harus balajar daring di rumah hingga membuat heboh masyarakat sekitarnya.

Dikutip isubogor.com dari Pikiran-Rakyat.com, Kamis, 9 Juli 2020 peristiwa tragis itu diktahui di di Desa Sepahijala, Distrik Tripura, Indi pada Rabu, 8 Juli 2020.

Aksi nekad sang ayah itu berawal dari sang anak marah karena ayahnya salah membeli tipe smartphone yang ia butuhkan untuk melanjutkan pelajaran daring di sekolahnya.

Baca Juga: Geger! Ditemukan Mayat Pendaki di Puncak Gunung Lawu

Bukannya membeli sebuah smartphone, sang ayah malah membelikan anaknnya sebuah handphone biasa keluaran lama.

Ketika argumen mulai meninggi, sang anak marah kemudian membanting hp tersebut di depan ayahnya.

Sang ayah terakhir kali terlihat masuk ke kamarnya kemudian tidak pernah kembali lagi.

Pada Rabu, 1 Juli 2020 lalu sang ayah ditemukan sudah meregang nyawa di dalam kamarnya tersebut. Polisi yang melakukan pemeriksaan kemudian memutuskan bahwa kematian sang ayah bukanlah sesuatu yang lazim.

"Kami mencari tahu tentang hal ini (bunuh diri) dari tetangga ataupun keluarganya.Dari hasil investigasi kami, kami mengetahui bahwa ada pertengkaran antara keduanya di dalam rumah ini terkait kesalahan sang ayah ketika membelikan smartphone untuk anaknya," jelas Tapas Das, anggota kepolisian Distrik Madhupur.

 

Baca Juga: Polres Bogor Ungkap Ada Modus Baru Minyaki Pipa Selundupkan Ganja dari Aceh

Hingga saat ini polisi masih menyelidiki bagaimana cara dari sang ayah ini ketika melakukan aktivitas bunuh diri.

Bunuh diri di India karena tekanan pandemi Covid-19 saat ini diketahui sedang marak terjadi.

Sebelumnya pada bulan Juni 2020 kemarin, seorang pelajar di Kerala memutuskan untuk mengakhiri hidupnya juga. Ini dikarenakan sang anak tidak mampu mengikuti sekolah daring yang diadakan karena tidak memiliki TV ataupun smartphone yang ia butuhkan.***

Editor: Linna Syahrial

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler