"Sesuatu yang disiapkan oleh sejarah nggak bisa dibatalkan oleh kekuasaan," katanya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat 16 September 2022.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa itu sudah menjadi dalil. Bahkan hal tersebut sudah dianalisis sejak satu semester lalu.
Baca Juga: Suharso Monoarfa Dilengserkan dari PPP, Rocky Gerung Singgung Peran Megawati
"Wah ini pasti meledak bulan September dan bahkan kita secara agak bercanda saya sebutkan, jangan-jangan pak Jokowi nggak bakal, bukan pak Jokowi yang bakal membuka G20 itu," kata Rocky Gerung.
Hal tersebut sering diungkapkan pengamat politik itu bahwa hanya kuantitas yang bisa merubah kualitas.
"Ya itu sekarang terjadi, kuantitas itu artinya secara massif (demo tolak kenaikan harga BBM) terjadi, karena pikiran mahasiswa itu sudah tiba pada satu kesepakatan," ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga: Bjorka Sebut Bodoh hingga Bocorkan Data Luhut, Rocky Gerung: Itu Memang Faktual
Kesepakatan itu tertuang dalam rapat yang dilakukan mahasiswa secara online dengan kesepakatan mempercepat perubahan.
"Dan kalau kita lihat sudah mulai ada kekerasan di mana-mana, pada saat yang sama ada kegembiraan," ungkap Rocky Gerung.
"Jadi mahasiswa hanya nyanyi-nyanyi saja, itu sudah biasa itu diikat oleh sesuatu yang disebut politics of hope, jadi politik harapan itu muncul di jalan-jalan," tutur Rocky Gerung.
Baca Juga: Anies Resmi Diusulkan Berhenti, Rocky Gerung: Dia Sudah Melembaga Sebagai Calon Presiden 2024
Hal itu artinya, kata Rocky Gerung, saat ini rakyat sangat mendukung demo menolak kenaikan harga BBM.
"Kemarin saya lihat petani ikan, nelayan juga melakukan protes karena menyangkut hak hidup mereka," kata Rocky Gerung.
Bahkan, dirinya bercerita pada Kamis 15 September 2022 sempat bertemu dengan para petani di Cirebon dan sejumlah masyarakat yang makan di warung memprotes kebijakan pencabuta subsidi BBM ini.
Baca Juga: Rocky Gerung soal Hacker Bjorka Bongkar Borok Pemerintah: Mewakili Keinginan Rakyat
"Ekonomi nggak mungkin bisa diatasi hanya dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai)," ungkap Rocky Gerung yang mengaku sempat berdialog dengan masyarakat terkait imbas kenaikan harga BBM.
Bahkan, kata Rocky Gerung, publik tak peduli dengan pembagian BLT subsidi BBM karena dampaknya bagi sendi-sendi kehidupan perekonomian sangat luar biasa.
"Apa gunanya BLT, karena seluruh kebutuhan pokok sudah naik, jadi memang seluruh sektor perekonomian kena efek inflasi dari kenaikan harga BBM itu," ujar Rocky Gerung.
Maka dari itu, lanjut Rocky Gerung, permasalahan yang dikeluhkan masyarakat itu hanya mahasiwa yang paham, sehingga wajar demo tolak kenaikan harga BBM semakin massif.
"Mereka menduga bahwa ada kesengajaan dari kekuasaan untuk menunda-nunda memabagikan APBN karena mau membagi-bagikan nanti di tahun depan, untuk main politik," pungkas Rocky Gerung.***