Media Taiwan itu mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, Nancy Pelosi bergeming dengan ancaman militer China terkait kunjungannya ke Taiwan.
Seperti diberitakan sebelumnya, China memperingatkan bahwa militernya tidak akan pernah "diam saja" jika Nancy Pelosi mengunjungi pulau yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim oleh Beijing.
Media Taiwan, Liberty Times melaporkan Nancy Pelosi dijadwalkan mengunjungi parlemen Taiwan pada Rabu pagi, 3 Agustus 2022 sebelum melanjutkan perjalanan Asia-nya, yang dimulai pada Senin pagi di Singapura.
Baca Juga: Roket China Long March 5B Jatuh ke Bumi, NASA Tuding Beijing Tak Bertanggung
Namun demikian, sempat beredar spekulasi tentang Nancy Pelosi apakah dia akan berhenti di Taiwan.
Bahkan kantor Pelosi mengatakan pada hari Minggu bahwa dia memimpin delegasi kongres ke wilayah yang akan mencakup kunjungan ke Singapura, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Namun tidak menyebutkan Taiwan.
Sebelumnya, Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan kunjungannya ke Taiwan sama saja ikut campur urang dalam negeri Tiongkok.
"Itu akan menjadi campur tangan kotor dalam urusan dalam negeri China jika Pelosi mengunjungi Taiwan, dan memperingatkan bahwa itu akan mengarah pada perkembangan dan konsekuensi yang sangat serius," tegasnya.
Baca Juga: Viral! Postingan Tentara China Siap Perang, Tuai Dukungan Positif Netizen
"Kami ingin memberi tahu Amerika Serikat sekali lagi bahwa China siap siaga, Tentara Pembebasan Rakyat China tidak akan pernah tinggal diam,"
"Dan China akan mengambil tanggapan tegas dan tindakan balasan yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya," kata Zhao. pengarahan harian.
Kunjungan Pelosi, yang berada di urutan kedua dalam garis suksesi kepresidenan AS dan kritikus lama terhadap China, akan dilakukan di tengah memburuknya hubungan antara Washington dan Beijing.
Baca Juga: Ketua DPR AS Nancy Pelosi Berencana Kunjungi Taiwan, China Akan Tanggapi Secara Militer
Partai Republik Newt Gingrich adalah pembicara DPR terakhir yang mengunjungi Taiwan, pada tahun 1997.
Sebuah video oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat menunjukkan adegan latihan dan persiapan militer.
Bahkan dalam postingannya di situs media pemerintah pada Senin malam mereka menegaskan untuk bersiap dalam formasi pertempuran dan waspada.***