Krisis Ukraina, NATO: Rusia Diduga Rencanakan Serangan Skala Penuh

20 Februari 2022, 11:04 WIB
Krisis Ukraina, NATO Tuduh Rusia Rencanakan Serangan Skala Penuh /REUTERS / JOHANNA GERON

ISU BOGOR - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuduh Rusia merencanakan serangan ke Ukraina.

Pada saat yang sama ia juga menyangkal validitas komitmen aliansi pada tahun 1991 untuk tidak memperluas ke timur.

"Tidak ada pasukan yang ditarik, seperti yang dikatakan Rusia, tetapi pasukan baru sedang ditambahkan," kata Stoltenberg kepada penyiar publik Jerman ARD pada hari Sabtu dilansir dari Sputnik, Minggu 20 Februari 2022.

Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina Pecah, Ini Keuntungan yang Didapat Amerika Kata Pengamat

Ia mengklaim bahwa semua tanda menunjukkan Rusia sudah merencanakan serangan skala penuh ke Ukraina.

Menurut kepala NATO, ada indikasi bahwa Rusia diduga bersiap untuk membuat dalih untuk menyerang Ukraina.

Stoltenberg mengatakan bahwa hal tersebut sangat mengkhawatirkan warga sipil.

Baca Juga: Jika Rusia Lakukan Serangan ke Ukraina, Wakil Presiden AS Pastikan Hal Buruk Ini Akan Terjadi

Sehingga mereka terpaksa harus dievakuasi dari republik yang memproklamirkan diri Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) di tengah peningkatan pelanggaran gencatan senjata di tenggara (Donbas).

Namun, kepala NATO mengatakan bahwa tuduhan genosida yang terjadi di Donbas yang didominasi berbahasa Rusia adalah "palsu."

Stoltenberg juga membantah klaim Rusia tentang NATO yang telah melanggar janjinya untuk tidak memperluas ke timur.

Baca Juga: Krisis Ukraina, Rusia Luncurkan Rudal Balistik Hipersonik Tanda Dimulainya Latihan?

Mengutip perjanjian pendiri aliansi, tanpa secara khusus menyebutkan dokumen yang diterbitkan oleh majalah berita Der Spiegel Jerman.

Kepala NATO mengatakan bahwa aliansi itu masih siap untuk berdialog dengan Rusia.

Sebuah dokumen yang sebelumnya diklasifikasikan telah diambil dari arsip nasional Inggris di mana negara-negara Barat berkomitmen untuk tidak memperluas NATO ke arah timur, Der Spiegel melaporkan pada hari Jumat.

Baca Juga: Biden Peringatkan Kemungkinan Invasi Rusia ke Ukraina Masih Sangat Tinggi, Ini Alasannya

Dokumen tersebut merinci pertemuan perwakilan kementerian luar negeri Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Jerman yang berlangsung pada 6 Maret 1991 di Bonne.

Para diplomat membahas isu-isu yang berkaitan dengan keamanan Polandia dan negara-negara Eropa Timur lainnya. Mereka setuju bahwa ekspansi NATO ke arah timur "tidak dapat diterima," menurut laporan itu.

Moskow telah menyatakan keprihatinan yang kuat atas aktivitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia, yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.

Rusia telah menunjukkan bahwa meningkatnya ketakutan akan "invasi" di Ukraina tampaknya digunakan sebagai dalih untuk memajukan kehadiran militer NATO lebih jauh ke timur di Eropa.

Sementara itu, DPR dan LPR mengumumkan evakuasi warganya ke Wilayah Rostov Rusia pada hari Jumat atas meningkatnya ketegangan di jalur kontak di Ukraina tenggara dan di tengah kekhawatiran akan serangan pasukan Kiev.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sputnik

Tags

Terkini

Terpopuler