Ratusan Rabi Desak Komunitas Yahudi Amerika Tidak Menyumbang ke Israel

23 September 2021, 21:29 WIB
Para Rabi Desak Komunita Yahudi Amerika Tidak Menyumbang ke Israel /Islamtimes.org

ISU BOGOR - Lebih dari 100 rabi yang akan lulus dari institut Amerika untuk menjadi rabi sinagoge mendesak komunitasnya di Amerika Serikat untuk tidak menyumbang ke Israel.

Para rabi itu menuding Israel sebagai negara apartheid yang telah banyak melakukan kejahatan terhadap Palestina. Seruan itu dibubuhkan dalam petisi yang diedarkan bertepatan dengan diadakannya pertemuan PBB untuk menandai ulang tahun ke-20 Deklarasi Durban Menentang Rasisme.

Petisi tersebut menuduh Israel selama ini telah banyak menciptakan gambar-gambar horor yang telah berulang selama bertahun-tahun di Yerusalem dan wilayah Palestina lainnya.

Baca Juga: Anggota Parlemen Iran-Yahudi: Solusi Konflik Hanya Satu Biarkan Warga Palestina Kembali ke Tanah Mereka

“Darah berceceran di jalan-jalan Tanah Suci, api berkobar di perbukitan Yerusalem, gedung-gedung dibakar di Gaza, kekerasan meningkat di jalan-jalan Lod dan Haifa,"

"Dengan setiap pembaruan berita, gambar-gambar baru membanjiri pikiran kita, dan kami merasa sedih lagi dan lagi dengan setiap ketidakadilan baru,” bunyi petisi itu.

Petisi tersebut memperingatkan standar ganda lembaga Yahudi Amerika, yang selalu mengajukan pertanyaan: "Bagaimana kita melawan kekerasan rasis terhadap orang Yahudi melalui lokakarya dan sejumlah studi,"

Namun, banyak dari lembaga-lembaga yang sama itu diam ketika menyangkut penyalahgunaan kekuasaan dan kekerasan rasis yang dilakukan oleh Israel di Palestina.

Baca Juga: Yahudi Murka saat Eks PM Swedia Bandingkan Pasukan Israel di Masjid al-Aqsa dengan 'Mengirim Nazi ke Vatikan'

Mereka juga memprotes lembaga-lembaga Yahudi telah mengabaikan penghinaan sehari-hari yang dilakukan tentara dan polisi Israel terhadap orang-orang Palestina.

Sebagai orang Yahudi Amerika, lembaga tersebut menceritakan kisah tentang masa depan fiksi yang jauh dari kenyataan yaitu kekejaman yang dilakukan oleh Israel. Lembaga itu didanai oleh lembaga Yahudi Amerika, untuk mengabadikan kenyataan tentang bahaya yang tidak dapat dipertahankan.

Secara tidak langsung mereka mendukung penindasan dan kekerasan terhadap hak asasi manusia sehingga memungkinkan terjadinya politik apartheid di wilayah Palestina.

"Sudah waktunya untuk menghadapi ini, kita tidak bisa lagi berpura-pura bodoh ketika kita melihat bahwa Israel memiliki tentara yang mengontrol perbatasan dan bertanggung jawab atas kehilangan rumah, sekolah, dan kehidupan warga Palestina," katanya.

Baca Juga: Karyawan Google Yahudi Minta Perusahaan Dukung Palestina dan Lindungi Pidato Anti Zionisme

Petisi tersebut menuduh para pemimpin lembaga Yahudi Amerika melebih-lebihkan pembicaraan tentang perdamaian sambil mendanai kekerasan.

“Kita dapat menggunakan posisi kita sebagai warga negara dan sebagai dermawan terbesar Israel untuk melobi organisasi dan pengalihan dana dengan cara yang adil,"

"Yang mempromosikan masa depan yang damai dan adil di wilayah Palestina untuk mendukung mereka yang membangun perdamaian, bukan mereka yang menabur kebencian dan kekerasan. atas nama keadilan dan kelanjutan Yudaisme," tambahnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler