Pembukaan Olimpiade Tokyo Diwarnai Unjuk Rasa karena COVID-19 Masih Meningkat di Jepang

23 Juli 2021, 21:50 WIB
Tangkapan layar video aksi unjuk rasa warga Jepang menolak penyelenggaraan olimpiade yang digelar di Tokyo pada hari ini Jumat 23 Juli 2021 /Twitter @myhlee

ISU BOGOR - Pembukaan Olimpiade di Tokyo diwarnai aksi unjuk rasa warga Jepang yang menolak perhelatan akbar olahraga dunia itu dilakukan di tengah lonjakan COVID-19.

Aksi protes terjadi di luar Stadion Nasional Tokyo menjelang upacara pembukaan Olimpiade, dengan ratusan orang menentang kompetisi yang berlangsung di tengah meningkatnya kasus COVID-19.

Gambar dan video menunjukkan pengunjuk rasa berbaris di jalan dan meneriakkan selama demonstrasi anti-Olimpiade di ibukota Jepang banyak dibagikan di media sosial.

Baca Juga: PENGUMUMAN: Olimpiade Tokyo Akan Berlangsung Tanpa Penonton Menyusul Lonjakan Kasus Covid-19

 

Kerumunan besar berkumpul di luar stasiun Harajuku pada hari Jumat, sebelum menuju ke stadion.

"Para pengunjuk rasa Olimpiade telah menutup salah satu jalan tersibuk di Tokyo, di Harajuku. Polisi membersihkan jalan untuk mereka dan berteriak ke megafon meminta orang yang lewat untuk memberi jalan bagi pengunjuk rasa," cuit reporter Washington Post Michelle Ye Hee Lee sambil berbagi video dari berbaris.

Seorang pengunjuk rasa membawa plakat yang mengatakan "IOC [Komite Olimpiade Internasional] serakah seperti setan," dengan yang lain bertuliskan "Olimpiade egois seperti anak kecil," "Olimpiade Tokyo memalukan dunia," dan "Menolak Olimpiade !"

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Olimpiade, Barat Daya Tokyo Malah Tertimpa Bencana Longsong, Warga: Ini Neraka

Meskipun protes, ribuan orang lain berkumpul di luar stadion untuk menunjukkan dukungan mereka untuk Olimpiade.

Upacara pembukaan dilakukan di stadion yang sebagian besar kosong, dengan kurang dari 1.000 tamu VIP diundang untuk menghadiri acara tersebut.

Juga tidak akan ada penonton di salah satu acara selama Olimpiade karena pandemi.

Ada seruan selama berminggu-minggu agar Olimpiade yang sudah ditunda dibatalkan di tengah meningkatnya kasus COVID di Tokyo dan di tempat lain di seluruh dunia.

Baca Juga: Jepang Batasi Penonton Domestik Olimpiade Tokyo Hingga 10.000 Orang

Tokyo mencatat 1.979 kasus COVID baru pada Kamis, sehari sebelum Olimpiade dimulai. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi sejak 15 Januari 2021.

Setidaknya 106 orang yang terkait dengan Olimpiade telah dinyatakan positif terkena virus.

Awal pekan ini, ketua panitia penyelenggara Tokyo 2020 mengatakan mereka tidak mengesampingkan pembatalan Olimpiade karena lebih banyak atlet ditarik setelah dinyatakan positif COVID-19.

Baca Juga: Pandemi Corona, Olimpiade Tokyo Dilarang Nyanyi dan Keluyuran

"Kami akan melanjutkan diskusi jika ada lonjakan kasus," kata Toshiro Muto saat konferensi pers, Selasa.

"Kami telah sepakat bahwa berdasarkan situasi virus corona, kami akan mengadakan pembicaraan lima pihak lagi. Pada titik ini, kasus virus corona dapat naik atau turun, jadi kami akan memikirkan apa yang harus kami lakukan ketika situasi muncul."

Menurut survei baru-baru ini oleh surat kabar Jepang The Asahi Shimbun, 55 persen orang di Jepang tidak mendukung berlangsungnya Olimpiade dan hanya 21 persen yang mengatakan bahwa Olimpiade dapat "aman dan terjamin".

Di Tokyo, hanya 30 persen dari mereka yang mengambil bagian dalam survei mengatakan bahwa mereka mendukung Game yang dinyatakan, dibandingkan dengan 58 persen yang mengatakan mereka menentang untuk menahannya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler