BEM SI Serukan Aksi Pekan Melawan, 'Serangan' Laser di Gedung KPK Jadi Pembukanya

29 Juni 2021, 07:04 WIB
Coretan kritik tajam dari 'serangan' laser di Gedung Merah Putih KPK, Senin malam, 28 Juni 2021/Instagram/@fraksirakyat_id. /

ISU BOGOR - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) serukan aksi Pekan Melawan atau Week of Resistence (WOR) yang akan berlansung selama sepekan, dari 28 Juni hingga 5 Juli 2021.

Aksi tersebut telah diawali oleh 'serangan' laser di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Senin malam, 28 Juni 2021.

Diketahui, serangan laser itu merupakan bagian dari aksi perlawanan terhadap KPK yang disebut 'Aksi di Udara'.

Baca Juga: Aktivis Indonesia Lancarkan Aksi Proyeksi Laser di Gedung KPK: Berani Jujur Pecat!

Berdasarkan keterangan dari postingan akun Instagram Fraksi Rakyat Indonesia @fraksirakyat_id, aksi serangan laser di Gedung KPK tersebut dimaknai sebagai bentuk perlawanan rakyat Indonesia terhadap kelompok oligarki yang telah menunggangi demokrasi dan membuat KPK menjadi lemah.

"Sejak disahkannya UU OmnibusLaw, kini pelemahan KPK karena Tes Wawasan Kebangsaan yang super ajaib itu menjadi jalan kemudahan untuk oligarki mengeksploitasi Sumber Daya Alam dan Korupsi di negeri sendiri," tulis akun Fraksi Rakyat Indonesia.

Dalam aksi yang dilancarkan pada Senin malam itu, terdapat kata-kata kritik tajam yang dicoretkan melalui laser ke arah Gedung KPK, di antaranya '#SaveKPK', 'Berani Jujur Pecat', 'Mosi Tidak Percaya', dan lain sebagainya.

Baca Juga: BEM UI Lewat Infografis Kembali Kritik Jokowi: Hoaks dan Miskonsepsi Perppu KPK

Hal tersebut diartikan sebagai ungkapan keprihatinan mereka terhadap kondisi KPK saat ini.

"Kita semua berduka karena #BeraniJujurHebat berubah menjadi #BeraniJujurPecat !!" ungkap akun Fraksi Rakyat Indonesia mewakili seluruh aktivis dan rakyat Tanah Air.

"Kami menolak pelemahan KPK, Demokrasi yang ditunggangi KPK, saat ini #ReformasiHabisDikorupsi," sambungnya.

Sebelumnya, BEM SI melalui akun Instagram-nya @bemsi.official menyampaikan bahwa aksi Pekan Melawan yang mereka gagas tidaklah terbatas pada kalangan mahasiswa dan aktivis saja, melainkan terbuka untuk seluruh eleman masyarakat yang ingin menyuarakan perlawanannya.

Baca Juga: Ombudsman Panggil Pimpinan KPK, Robert: Kita akan Bekerja Sesuai Fakta dan Data

Adapun aksi perlawanan tersebut ditujukan kepada sepuluh kelompok yang terdiri dari para elit politik hingga buzzer.

"WOR atau Week of Resistance merupakan seruan perlawanan kepada 10 kelompok yang terdiri dari mantan militer, elit politik, bangkir politik, pebisnis korup, DPR - MPR, pejabat korup, TNI - POLRI anti rakyat, aktivis pengkhianat, akademisi dan kelompok intelektual pengkhianat, dan buzzer," ungkap BEM SI dikutip Isu Bogor dari postingan akun Instagram-nya @bemsi.official.

BEM SI menilai sepuluh target perlawanan tersebut memiliki peran terhadap kontrol atas kekuasaan negara saat ini yang menindas dan menentang kedaulatan rakyat.

Baca Juga: Penuhi Undangan Ombudsman, Nurul Ghufron Klarifikasi Alih Status Pegawai KPK Menjadi ASN

Sehingga, lanjut mereka, sepuluh target itu pantas dianggap sebagai musuh sekaligus pengkhianat rakyat yang rela mengendalikan kesejahteraan dan kedaulatan rakyat hanya demi kelompok oligarki. ***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Tags

Terkini

Terpopuler