Militer Myanmar Tuding Ledakan Misterius Dilakukan 'Teroris' Pendukung Aung San Suu Kyi

19 Juni 2021, 09:11 WIB
Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin Junta Militer Myanmar menghadiri pertemuan informal ASEAN di Indonesia, bahas krisis Myanmar. Tangkapan layar Youtube DW News. /Youtube.com/ DW News

ISU BOGOR - Ledakan misterius yang terjadi dua hari berturut-turut di tempat pejabat pro militer, membuat junta menuding berhubungan dengan 'teroris' yang memiliki hubungan dengan pemerintah Aung Suu Kyi yang digulingkan.

Pasalnya, pejabat lokal yang ditunjuk oleh junta telah menjadi sasaran pembunuhan. Banyak dari mereka adalah anggota USDP, partai yang dibentuk oleh militer sebelum menyerahkan kekuasaan pada tahun 2011.

USDP mengajukan banyak keluhan penipuan kepada pihak berwenang setelah dikalahkan oleh partai Suu Kyi dalam pemilihan November 2020.

 

Baca Juga: Ledakan Misterius Sasar Pro Militer Myanmar, 2 Orang Tewas, 6 Orang Terluka

 

Militer menganggap keluhan itu valid dan diabaikan sehingga kemudian merebut kekuasaan pada Februari 2021.

Ledakan beberapa kilometer jauhnya di Bahan Township pada hari Kamis, 17 Juni 2021 di lokasi pembangunan proyek kondominium mewah 68 Residence.

Proyek tersebut dimiliki oleh suami Thet Thet Khine, seorang pengusaha wanita dan mantan sekutu Suu Kyi yang diangkat menjadi menteri kesejahteraan sosial oleh junta beberapa hari setelah kudeta.

Thet Thet Khine tidak menanggapi panggilan telepon yang meminta komentar pada hari Jumat, 18 Juni 2021.

Myanmar Now menyebut kelompok lokal bernama Yangon Urban Guerrilla Group telah mengaku bertanggung jawab atas ledakan hari Kamis itu.

 

Baca Juga: Yoo Yeon Seok Hospital Playlist 2 Beri Song Seung Heon Voice 4 Kado ke Lokasi Syuting

 


Setelah ledakan hari Kamis, melansir Reuters, pada Jumat, 18 Juni 2021 satu unit truk militer Myanmar tiba-tiba meledak di dekat kantor partai politik yang didukung tentara di kota terbesar negara itu.

Ditulis situs berita Irrawaddy dan media Khit Thit, mengutip para saksi, truk yang meledak itu diparkir di luar kantor Union Solidarity and Development Party (USDP) di kotapraja Tamwe Yangon.

USDP secara luas dilihat sebagai proksi politik militer.

Gambar dan rekaman video yang dibagikan secara luas di media sosial menunjukkan asap tebal mengepul dari truk yang dilalap api sekitar tiga kali tingginya.

 

Baca Juga: Mengenal Rekening Bank Emosi, Apa Itu?

 

Media lokal melaporkan seorang pejabat penyelamat senior mengatakan 2 orang tewas dan 6 terluka.

Ledakan di kota-kota besar dan kecil di seluruh Myanmar kini menjadi lebih sering, sejak militer berjuang untuk menegakkan ketertiban setelah kudeta 1 Februari terhadap pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.


Wakil ketua Komite Penyelamatan YangonWin Thu, mengatakan ada dua ledakan di daerah yang sama dalam beberapa menit satu sama lain.

Pertama menewaskan seorang tentara dan yang kedua menewaskan seorang penumpang di dalam taksi.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar Memasuki Perang Politik, Pembantaian 25 Warga Sipil Viral Dituduhkan ke Kelompok Etnis

 

Lima anggota pasukan keamanan dan sopir taksi terluka.

“Kami tidak tahu siapa yang melakukannya. Kami baru saja mengambil mayat yang terluka dan mati menggunakan ambulans kami seperti yang diminta. Kami mengirim orang yang terluka ke rumah sakit," kata Win Thu kepada Reuters.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan tersebut. Seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler