Tapat Tahun Baru 2021, Kapolri Keluarkan Maklumat Pelarangan Simbol FPI

1 Januari 2021, 11:49 WIB
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis./ /Dok. PMJ News

ISU BOGOR - Tepat Tahun Baru 2021, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Idham Azis mengeluarkan Maklumat soal pelarangan simbol Front Pembela Islam (FPI) di masyarakat.

Kapolri Nomor Mak/1/I/2020 tertanggal 1 Januari 2021 Tentang Kepatuhan Terhadap Larangan Kegiatan, Penggunaan Simbol dan Atribut serta Penghentian Kegiatan Front Pembela Islam (FPI).

Dalam Maklumat nya, Idham meminta masyarakat tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung dan memfasilitasi kegiatan serta menggunakan simbol dan atribut FPI.

Baca Juga: Malam Pergantian Tahun di Kota Bogor Kondusif, Bima Arya: Terimakasih Warga yang Sudah Patuh  

Ia juga meminta masyarakat segera melaporkan kepada aparat yang berwenang apabila menemukan kegiatan, simbol, dan atribut FPI serta tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

"Mengedepankan Satpol PP dengan didukung sepenuhnya oleh TNI-POLRI untuk melakukan penertiban di lokasi-lokasi yang terpasang spanduk/banner, atribut, pamflet, dan hal lainnya terkait FPI," demikain tertulis dalam maklumat tersebut.

Ia juga meminta masyarakat tidak mengakses, mengunggah, dan menyebarluaskan konten terkait FPI baik melalui website maupun media sosial.

Baca Juga: Yuna AOA Tinggalkan FNC Entertainment Setelah Berkarir Selama 8 Tahun

"Bahwa apabila ditemukan perbuatan yang bertentangan dengan maklumat ini, maka setiap anggota Polri wajib melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ataupun diskresi Kepolisian".

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yowono membenarkan perihal maklumat yang dikeluarkan Kapolri tersebut. "Betul," singkat Argo.

Pemerintah sebelumnya mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani enam Kementerian dan Lembaga.

Baca Juga: Bersama Keluarga, Jokowi Habiskan Tahun Baru di Istana Bogor

SKB itu bernomor 220-4780 tahun 2020, Nomor M.HH-14.HH.05.05 tahun 2020, Nomor 690 Tahun 2020, Nomor 264 Tahun 2020, Nomor KB/3/XII/2020, Nomor 320 Tahun 2020 Tentang larangan kegiatan, penggunaan simbol dan atribut serta penghentian kegiatan Front Pembela Islam (FPI) itu ditetapkan dan mulai berlaku akhir Desember 2020.

Pemerintah larang seluruh atribut, simbol, dan kegiatan Front Pembela Islam (FPI) ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Salah satu poin dari SKB itu adalah menyatakan bahwa FPI adalah organisasi yang tidak terdaftar sebagai Ormas sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, sehingga secara de jure telah bubar sebagai Ormas.

Baca Juga: 19 Tokoh Deklarasi Front Persatuan Islam Pengganti Front Pembela Islam

Poin lainnya adalah terkait larangan dilakukannya kegiatan, penggunaan simbol dan atribut FPI dalam wilayah hukum Indonesia.

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut FPI sebagai organisasi terlarang dan tak lagi memiliki legal standing baik sebagai ormas maupun organisasi biasa.

Setidaknya ada enam alasan yang mendasari pelarangan tersebut di antaranya untuk menjaga eksistensi ideologi dan konsensus bernegara, isi anggaran dasar FPI dianggap bertentangan dengan UU Ormas, FPI disebut belum memperpanjang Surat Keterangan Terdaftar sebagai Ormas dan, sejumlah pengurus serta anggota FPI terlibat terorisme juga tindak pidana lain.

Baca Juga: Tersangka Gisel dan Mikel Mengaku Mabuk Saat Rekam Video Asusila

Belakang FPI berganti nama menjadi Front Persatuan Islam yang dideklarasikan 19 orang termasuk Ketua Umum dan Sekretaris FPI, Shabri Lubis dan Munarman.***

Editor: Chris Dale

Tags

Terkini

Terpopuler