Niat Puasa Kamis 27 Agustus 2020, Besok dan Lusa 9-10 Muharam Juga Dianjurkan Nabi

- 27 Agustus 2020, 08:28 WIB
Ilustrasi puasa sunah Arafah.*
Ilustrasi puasa sunah Arafah.* //Pixabay

ISU BOGOR - Seperti diketahui bersama dalam setahun ada 12 bulan, selain Ramadhan ada tiga bulan lagi di tahun hijriah yang sangat dimuliakan dan dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, diantaranya puasa.

Namun sebelum mengulasnya, berikut niat puasa Senin-Kamis. Tapi harus diingat, Senin dan Kamis berbeda niatnya.

Dikutip IsuBogor.com dari Islami.co hal pertama yang harus diketahui terkait niat ini adalah perbedaan membacanya, karena niat puasa Ramadhan bisa dilakukan pada malam hari.

Baca Juga: Janji, Menaker Ida : BLT Pekerja DiLuncurkan Hari Ini oleh Presiden Jokowi

Niat puasa Senin Kamis bisa dilakukan saat pagi hingga menjelang tergelincirnya matahari (masuk waktu dhuhur).

Hal ini dikarenakan puasa Senin Kamis merupakan bagian dari puasa sunnah, sehingga niatnya tidak harus dilakukan pada malam hari.

Landasannya, Rasulullah SAW pernah suatu hari bertanya kepada Aisyah, terkait makanan yang telah dimasaknya.

Baca Juga: BLT Pekerja Batal Cair Hari Ini, Menaker: Butuh Waktu 4 Hari Jadi Mohon Maaf Perlu Kehati-hatian

Namun Aisyah menjawab bahwa ia tidak masak apapun, maka Rasul pun berpuasa. Hal ini disebutkan Imam ad-Daruqutni dalam Sunan-nya.

عن عائشة أم المؤمنين قالت : كان النبي صلى الله عليه و سلم يأتينا فيقول هل عندكم من غداء فإن قلنا نعم تغدى وإن قلنا لا قال إني صائم

“Dari Aisyah, Ummul Mukminin RA, berkata: Suatu ketika Rasulullah SAW mendatangi kami kemudian beliau bertanya, “Apakah kalian memiliki makanan?” Jika kami berkata “iya” maka Rasulullah akan makan, dan jika kami berkata tidak, maka Rasulullah akan berpuasa.”

Baca Juga: BLT Pekerja Rp600.000 Cair Hari Ini Termasuk Guru Honorer, Sri: 24 Agustus Sudah Bisa Disalurkan

Maka dari itu para ulama, menjadikan hadis tersebut sebagai landasan berpuasa sunnah tidak harus niat pada malam hari.

Tetapi juga boleh dilakukan pada pagi hari. Sebagaimana disebutkan Syekh Yasin al-Fadani dalam kitab al-Fawaid al-Janiyah.

صوم النفل فإنه يصح بنيته قبل الزوال
“Puasa sunnah, niatnya tetap sah saat dilakukan sebelum tergelincirnya matahari”

Baca Juga: Catat, BLT Pekerja Rp600 Ribu Cair Besok Selasa 25 Agustus 2020 Secara Bertahap

Adapun niat puasa hari Senin adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa

Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa

Baca Juga: Asik, BLT Pekerja Rp600.000 Cair Selasa Depan 25 Agustus 2020

Sedangkan niat puasa hari Kamis adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Yaumal Khamisi Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa

Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa

 

Puasa Asyura di Bulan Muharam

Puasa asyura ternyata merupakan puasa yang umurnya lebih tua dari Ramadhan. Disebut demikian karena puasa ini lebih dahulu dilakukan oleh umat terdahulu sebelum turun perintah puasa Ramadhan.

Sebagaimana tercantum dalam firman Allah SWT:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (QS. At-Taubah [9]: 36).

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Cair Akhir Agustus, Cek Lagi Apa Sudah Memenuhi Syarat Nomor 4 Ini

Bulan Muharam termasuk dalam salah satu dari empat bulan yang dimuliakan.

Para ahli tafsir sepakat bahwa keempat bulan itu adalah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab.

Hal itu sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW:

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan Al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Menaker Siapkan Sanksi Bagi Perusahaan yang Tak Lapor Data BLT BPJS Ketenagakerjaan

Pada bulan Muharram, ada hari khusus yang disunnahkan untuk berpuasa, yaitu puasa Asyura.

Puasa ini dilaksanakan pada hari kesepuluh bulan Muharam. Bahkan puasa Asyura ini dulunya sempat diwajibkan sebelum datangnya bulan Ramadan.

Umat terdahulu selalu menjalankan puasa Asyura sebelum puasa Ramadan diwajibkan. Hari itu adalah hari ketika Ka’bah ditutup dengan kain (kiswah).

Baca Juga: Hore! BLT Pekerja Rp600 Ribu Diluncurkan Senin saat HUT RI ke-75, Cair Akhir Agustus

Dalam hadis dijelaskan bahwa puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah Asyura.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

“Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat Fardlu, ialah shalat malam” (HR. Muslim).

Ibn Abbas menerangkan bahwa ketika Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi sering menjalankan puasa pada tanggal 10 Muharram.

Baca Juga: Cegah Korupsi, Jokowi Minta Pejabat Takut Allah SWT bukan Penjara

Mereka meyakini bahwa pada tanggal 10 Muharram bertepatan dengan peristiwa Nabi Musa yang dikejar Fir’aun dan pasukannya.

Nabi Musa bersama pengikutnya diselamatkan Allah swt ketika melawati laut merah, sementara Fir’aun dan pasukannya mati tenggelam.

Meski begitu, Nabi Muhammad menganjurkan puasa pada hari kesembilan Muharram, atau biasa disebut dengan puasa Tasu’a. hal ini untuk membedakan antara umat Islam dengan umat Yahudi yang hanya puasa Asyura saja.

Baca Juga: Ini Naskah Khutbah Idul Adha 1441 Hijriyah, Kurban dan Solidaritas Ditengah Pandemi

Banyak sekali keutamaan dalam menjalankan puasa Asyura. Salah satunya adalah menghapus dosa-dosa setahun sebelumnya, seperti yang dijelaskan dalam suatu hadis,

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

“Dari Abu Qotadah ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Aku berharap kepada Allah bahwa puasa pada hari ‘Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu ” (HR. Ibnu Majah).***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: islami.co


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x