Cara Mudah Cegah Penyakit Diabetes Melitus, Dosen IPB University Gagas 2 Taman Terapi di Bogor

- 13 Oktober 2022, 13:24 WIB
Cara Mudah Cegah Penyakit Diabetes Melitus, 2 Taman Terapi Mandiri Bakal Hadir di Bogor
Cara Mudah Cegah Penyakit Diabetes Melitus, 2 Taman Terapi Mandiri Bakal Hadir di Bogor /Dok.IPB University
 

ISU BOGOR - Cara mudah mencegah diabetes melitus bisa dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya dengan mengunjungi Taman Terapi yang bakal dibangun di dua desa lingkar Kampus IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor.

Taman terapi ini digagas oleh Dosen IPB University, Dr Ninuk Purnaningsih bersama tim dari Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.

Dr Ninuk memprakarsai sebuah taman yang dirancang bagi para penderita diabetes mellitus untuk melakukan terapi secara mandiri.
 

Seperti diketahui, pengidap penyakit diabetes di Indonesia terus meningkat seiring dengan munculnya varian makanan dan minuman kekinian dengan kandungan gula yang tinggi.

Fakta itu diperkuat data World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara ke 3 yang memiliki angka kematian yang disebabkan oleh diabetes, yaitu mencapai 40,78 per 100 ribu jiwa.

Sebanyak 90 persen dari total penderita di Indonesia adalah penderita diabetes mellitus tipe 2.
 
Baca Juga: Minuman untuk Diabetes Melitus, Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Tinggi hingga 30 Persen

Atas dasar itu, Dosen IPB University dari Fakultas Ekologi Manusia (Fema) ini menggagas sebuah ide untuk mengurangi jumlah penderita diabetes mellitus hanya dengan mengunjungi taman.

“Taman Terapi Mandiri Diabetes Melitus direncanakan akan dibangun di dua desa lingkar kampus IPB University, yaitu di RW 7 Desa Benteng dan RW 4 Desa Sinarsari," kata Dr Ninuk dalam keterangan persnya sebagaimana dilansir laman resmi IPB, Kamis 13 Oktober 2022.

"Lokasi tersebut dipilih dengan dasar untuk memanfaatkan lahan kosong untuk dimanfaatkan menjadi fasilitas umum yang sehat, sehingga dapat membawa impact positif bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.
 

Dr Ninuk menjelaskan, taman ini memiliki dua fungsi utama. Pertama fungsi fisik yang bertujuan untuk menyediakan bahan atau produk herbal, baik itu bunga, daun, buah dan batang yang dapat dipakai untuk melakukan pengobatan herbal.

Dengan demikian, masyarakat sekitar dapat mengkonsumsi, mengolah hasil taman tersebut sehingga menjadi sebuah produk herbal.

“Fungsi kedua dari taman ini yaitu fungsi psikis. Bertujuan untuk membawa pengaruh positif pada psikis para penderita diabetes. Artinya, masyarakat sekitar dapat terlibat dalam sebuah aktivitas menarik seperti menanam, menyiram serta merawat taman untuk melatih psikis, stimulasi, serta sensorik sehingga masyarakat menjadi lebih produktif,” ungkapnya.
 

Ia berharap, ide dari pembuatan fasilitas taman ini dapat diimplementasikan ke berbagai lokasi sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya para penderita diabetes mellitus.

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x