ISU BOGOR - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali meletus pada Sabtu, 4 Agustus 2021 lalu. Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini terus memuntahkan guguran awan panas.
Warga yang terdampak pun langsung mengungsi, dievakuasi oleh petugas.
Bicara soal Semeru, ada mitos yang sampai saat ini sebagian orang mempercayainya. Inilah daftar mitos rakyat Jawa soal Gunung Semeru.
Baca Juga: Letusan Dahsyat Gunung Semeru Belum Terjadi, Ki Dharma: Akan Terjadi Erupsi Susulan
1. Tempat Tinggal Dewa
Gunung yang memiliki ketinggian mencapai 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa.
Dewa-dewa tersebut di antaranya Dewa Brahma dan Dewa Wisnu.
Dewa-dewa itu membawa Gunung Semeru ke tanah Jawa dari India untuk dijadikan pasak bumi, sehingga dipercaya Semeru merupakan bagian dari Gunung Meru di India.
Kisah ini terdapat dalam Kitab Tantu Panggelaran. Dalam kisahnya, saat itu Pulau Jawa masih terombang-ambing di lautan lantaran belum ada penekanannya.
2. Tempat Bersemayam Para Dewa
Puncak Mahameru dipercaya sebagai tempat bersemayam para Dewa Hindu yang menjadi penghubung antara bumi dan kahyangan.
Masyarakat Hindu biasa menggelar upacara sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru setiap 8 hingga 12 tahun saat mereka menerima suara gaib dari dewa-dewa.
3. Misteri Kawasan Kelik
Pendaki Semeru sudah tidak asing lagi dengan misteri kawasan Kelik. Di kawasan ini terdapat banyak nisan untuk orang-orang yang meninggal ketika mendaki Gunung Semeru.
Baca Juga: Geger! Pasien Ningsih Tinampi Sebut Gunung Semeru Akan Musnah di Tahun Ini, Ramal Ada Dajjal Keluar
4. Penunggu Ranu Kumbolo
Danau Ranu Kumbolo merupakan salah satu pesona favorit bagi kalangan pendaki. Namun ternyata, terdapat misteri penunggu danau ini.
Di Ranu Kumbolo masyarakat percaya keberadaan dewi berpakaian kebaya kuning.
Makanya dari itu, para pendaki dilarang mandi, mencuci, dan mendirikan tenda dari jarak 10 meter dari bibir danau.
Pendaki juga dilarang memancing atau menangkap ikan apa pun di danau tersebut. Konon dewi penjaga Ranu Kumbolo itu suka menjelma menjadi ikan emas besar. ***