“Jika Anda mengatakan kekasih Anda adalah seorang narsisis, Anda mungkin menggambarkan seseorang yang egois, tidak berperasaan, egois, dan mencari perhatian. Kami berbicara bahasa sehari-hari seperti itu, ”kata Campbell.
“Di sisi lain, jika Anda mengatakan pasangan Anda adalah seorang narsisis dan Anda sedang menjalani proses perceraian karena perilaku ekstrem dan merugikan, ini bisa menunjukkan pasangan yang memiliki tingkat narsisme klinis yang relevan dengan intervensi pengobatan dan proses hukum, atau gangguan kepribadian narsistik,” lanjutnya.
Apa yang terjadi dalam hubungan dengan narsisis?
Baca Juga: 4 Kunci Utama Cegah Kanker Paru-Paru, Nomor 1 dan 3 Sangat Perlu Dihindari
Gangguan kepribadian narsistik dapat mengungkapkan dirinya dalam beberapa cara, tetapi apa yang dilakukan seorang narsisis di akhir suatu hubungan sangat jitu dan terkadang berbahaya.
Seorang psikolog berlisensi, Elinor Greenberg, berbagi seputar sikap apa yang ditunjukkan oleh orang yang mengidap gangguan narsistik ini apabila Anda mencoba untuk mengakhiri hubungan dengannya.
"Jika Anda mencoba untuk mengakhiri hubungan dengan seorang narsisis, mereka akan menjadi sangat kaku dan maladaptif," kata Elinor Greenberg, psikolog berlisensi, terapis Gestalt, pelatih adaptasi borderline, narsistik dan schizoid.
Baca Juga: 5 Buah Penurun Kolesterol Paling Ampuh yang Jarang Diketahui
Kemudian ia juga mengatakan jika mereka bereaksi buruk terhadap perpisahan lainnya, mereka akan bereaksi sama seperti sebelumnya yaitu kaku dan maladaptif.
Tetapi, jika seorang narsisis bosan dengan suatu hubungan dan memutuskan untuk mengakhirinya, ada beberapa cara berbeda yang bisa dilakukan menurut Greenberg.