Tsunami Megathrust Ancam Selatan Jawa, Ini Saran Ahli Geologi

- 20 Oktober 2021, 16:15 WIB
 Tsunami Megathrust Ancam Selatan Jawa, Ini Saran Ahli Geologi. Ilustrasi tsunami.
Tsunami Megathrust Ancam Selatan Jawa, Ini Saran Ahli Geologi. Ilustrasi tsunami. /Mimbar Istana/YouTube/

ISU BOGOR - Tsunami megathrust yang mengancam selatan Jawa harus sudah diantisipasi sejak sekarang, agar tidak menimbulkan banyak korban jiwa, kata Peneliti Ahli Utama Geologi Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto.

"Ketika bicara megathrust, kita selalu mengasosiasikan tsunaminya, padahal ada ancaman sebelum tsunami, yaitu gempa nya," ungkap Eko di Youtube Siti Fadilah Supari Channel yang dikutip Isu Bogor, 20 Oktober 2021.

Misalnya, kata Eko, kejadian gempa bumi di wilayah Tasikmalaya pada tahun 2009 berkekuatan 7,7 M. Rumah yang roboh itu tidak hanya terjadi di Tasik tapi sampai Bandung Utara, Jawa Barat.

Baca Juga: Tsunami Megathrust Ancam Selatan Jawa, Ahli Geologi Sebut 28 Juta Orang Bakal Terpapar

"Jadi artinya disitu kita harus waspada, jadi selatan Bandung, banyak sekali yang roboh. di Lembang hampir 50 rumah, itu kena akibat gempa itu," jelas EKo.

Padahal, lanjut Eko, jarak pusat gempa Tasikmalaya saat itu sangat jauh dengan Bandung. Tapi dikarenakan kualitas bangunan milik masyarakat tidak bagus, sehingga mudah ambruk.

"Sehingga kemudian, jangan-jangan kalau kita hanya memperhatikan ancaman tsunaminya, bangunan-bangunan penduduk sudah rusak duluan karena gempa, nah itu yang akan berbahaya, kalau kita," ungkap Eko.

Baca Juga: Ahli Geologi Jelaskan Proses Terjadinya Tsunami Megathrust yang Ancam Jakarta dan Selatan Jawa

Maka dari itu, lanjut Eko dalam mengantisipasi tsunami megathrust yang sebelumnya diawali dengan gempa bumi harus sudah diantisipasi dengan kebijakan atau aturan dari pemerintah.

"Harusnya semua bangunan di daerah rawan itu mengikuti atau dibuat aturan yang tahan gempa, kalau gedung tinggi itu lebih mudah karena itu harus mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan pemerintah," kata Eko.

Eko mencontohkan gedung-gedung di Jakarta yang memiliki ketinggian 8 lantai itu sudah di inspeksi. Tapi persoalan yang menimbulkan banyak korban jiwa itu bukan disitu.

Baca Juga: Tsunami Megathrust Ancam Selatan Jakarta dan Selatan Jawa, Ahli Geologi BRIN: Sudah Mendekati Ujung Siklusnya

"Persoalannya justru di bangunan rumah milik masyarakat yang jumlahnya jauh lebih besar, kualitasnya tidak terlalu bagus," ungkap Eko.

Apa yang harus dilakukan masyarakat, jika harus membuat bangunan kembali untuk mencegah ambruknya saat gempa terjadi yang diikuti oleh tsunami megathrust adalah menyediakan ruang khusus yang aman.

"Membangun lagi tidak punya uang, retrofising juga tidak mungkin. Makanya salah satu saran saya adalah ruang aman. Sediakan ruang aman di setiap rumah," saran Eko.

Baca Juga: Tsunami Megathrust Ancam Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Ahli Geologi BRIN Peringatkan Ini

Dalam satu ruang aman itu, di dalamnya satu tempat tidur yang kuat untuk berlindung. Kalau itu terlalu mahal bisa gunakan kamar mandi yang ukurannya lebih kecil bisa untuk berlindung.

"Kalau itu masih terlalu mahal juga gunakan perabot, apakah itu meja yang diperkuat kakinya, atau tempat tidur yang diperkuat kakinya, sehingga bisa dipakai berlindung ketika ada goncangan," paparnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x