Seorang profesor di Departemen Kedokteran Pencegahan di Fakultas Kedokteran Universitas Federal São Paulo Leandro Rezende mengatakan aktivitas fisik telah dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa jenis kanker.
"Tetapi tidak jelas jenis olahraga apa yang memiliki hasil terbaik," tulis Leandro Rezende.
Sekolah (EPM-UNIFESP) di Brazil, dijelaskan dalam rilis resmi bahwa dalam penelitiannya ditemukan bukti bahwa latihan kekuatan otot tidak hanya dapat mengurangi kejadian kanker dan kematian.
Baca Juga: Geger! Pria 35 Tahun Meninggal Mendadak Setelah Olahraga Joging di Pedestrian Kebun Raya Bogor
"Tetapi juga memiliki efek yang lebih baik jika dikaitkan dengan aktivitas aerobik, seperti berjalan, berlari, berenang, dan bersepeda," ungkapnya.
Kajian tersebut, yang mengambil data lebih dari 1,2 juta orang, menemukan bahwa ada hubungan kuat antara aktivitas fisik dan risiko kanker spesifik ini: payudara, perut, endometrium, ginjal, dan kandung kemih.
Mereka tidak dapat menghubungkan olahraga dan pengurangan risiko kanker di usus besar, prostat, paru-paru, pankreas, kerongkongan, rektum—selain limfoma, melanoma, dan leukemia.
Baca Juga: Niat Maling Motor di Cileungsi, Berakhir 'Salam Olahraga'
- Catat Gerakan
Tinjauan tersebut menemukan bahwa latihan yang menggunakan "squat, dayung, papan, latihan beban, dan sebagainya dapat mengurangi kemungkinan kematian akibat kanker sebesar 14%," catat Technology Networks Cancer Research, dalam sebuah artikel penelitian.