Indonesia Lepas Masker, Menkes Budi Gunadi: Masyarakat Kita 93 Persen Punya Antibodi

17 Mei 2022, 21:58 WIB
Indonesia Lepas Masker, Menkes Budi Gunadi: Masyarakat Kita 93 Persen Punya Antibodi /Dok.Setkab

ISU BOGOR - Indonesia lepas masker karena adanya fenomena kesehatan di masyarakat, khususnya terkait serum antibodi. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Dalam keterangan persnya, Selasa 17 Mei 2022, Menkes Budi Gunadi menjelaskan beberapa alasan pemerintah melonggarkan penggunaan masker.

Menurutnya, selain angka vaksinasi yang lumayan tinggi di masyarakat, juga karena berdasarkan hasil survei bahwa masyarakat Indonesia 93 persen punya antibodi.

Baca Juga: Lepas Masker di Ruang Terbuka, Menkes Budi Gunadi: Populasi Rentan Masih Diwajibkan

"Hal ini bisa kita lihat bahwa pada Desember kita survei antibodi masyarakat khususnya Jawa-Bali.

"Untuk jawa bali 93 persen punya antibodi. Ini bisa dari vaksin atau infeksi pada Yang Kuasa," tuturnya.

Tak hanya itu, lanjut Menkes juga menjelaskan tentang naiknya kadar antibodi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Beredar Pengumuman Tak Pakai Masker Denda Rp250.000, Begini Faktanya

"Desember lalu kadar antibodi 500-600 tapi bulan Maret grup yang sama naik ke 7000-8000. Ini bukti masyarakat kita selain antibodi tumbuh lebih banyak, kadarnya naik tinggi," paparnya.

Ia kemudian memaparkan bahwa fenomena ini terjadi karena banyak masyarakat yang telah divaksin terinfeksi varian Omicron.

Menkes Budi Gunadi menyebut fenomena ini menimbulkan kekebalan kuat dan tahan lama yang dinamakan sebagai super immunity.

Baca Juga: Studi Terbaru: Penggunaan Masker Dapat Tingkatkan Risiko Sindrom Mata Kering

"Jadi orang sudah vaksin lalu terkena, selain melindungi yang bersangkutan masuk Rumah Sakit tapi bisa bertahan imunnya cukup lama," jelasnya.

Menkes Budi Gunadi menekankan kepada masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan.

"Itu salah satu pendidikan bahwa masyarakat punya tanggung jawab lebih besar untuk melindungi diri sendiri dan orang lain," pungkasnya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler