Kenali 5 Resiko yang Dapat Menyebabkan Kanker Payudara, yang Terakhir Jadi Kebiasan Perempuan

2 Februari 2021, 21:04 WIB
Nyeri pada payudara adalah salah satu gejala awal dari timbulnya kanker payudara. /zal1105.ff

ISU BOGOR - Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan payudara yang berasal dari kelenjar, kenali beragam resikonya.

Sebagian diantaranya berasal dari saluran ASI, yaitu pada saluran kelenjar payudara.

Kanker payudara terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan, sehingga sel tumbuh dan berkembang biak tanpa dapat dihentikan.

Baca Juga: Senam Bang Jago di Tengah Kudeta Myanmar

Baca Juga: 1 dari 8 Perempuan Miliki Resiko Kanker Payudara, Walta: Banyak Faktor yang Harus Diperhatikan

Baca Juga: Patroli Tim Pemburu Pelanggar PPKM Kota Bogor Tindak Angkot Kelebihan Muatan

Spesialis Bedah Onkologi dr. Walta Gautama mengungkapkan Satu dari delapan perempuan memiliki resiko terkena penyakit kanker payudara karena berbagai faktor dan resiko yang dimiliki.

Ia mengungkapkan, kanker payudara merupakan jenis kanker terbesar yang menyerang perempuan pada saat ini.

Dimana jenis ini menduduki urutan pertama sebagai kanker yang paling banyak diderita oleh perempuan dibanding laki-laki.

Untuk melihat lebih jelas kemungkinan seseorang dapat terkena kanker payudara, orang tersebut perlu mengetahui faktor apa saja yang berisiko menyebabkan terjadinya kanker payudara.

1. Usia

Salah satu yang dapat menjadi faktor kanker payudara adalah faktor usia.

"Semakin tua usianya semakin berisiko untuk terkena kanker payudara dan pada wanita resiko ini lebih banyak daripada pria. Pria kurang dari 5 persen angka kejadian kanker payudara," ujarnya.

2. Riwayat Keluarga

Baca Juga: Sepekan Terakhir, Kemenkominfo Temukan 1.402 Hoax Soal Covid-19

Baca Juga: Soal Dugaan Limbah di Situ Citongtut, DLH Sebut Limbah Domestik Lebih Sulit Dipantau


Faktor selanjutnya adalah riwayat keluarga dekat yang juga terkait dengan risiko kanker payudara.

Jika ada kerabat dekat yang menderita kanker payudara, seseorang itu juga berisiko terkena penyakit serupa.

Demikian juga kerabat yang memiliki riwayat penyakit yang berkaitan erat dengan penyakit kanker payudara, yaitu kanker ovarium, kanker pankreas, kanker prostat, dan kanker usus besar.

"Kalau ada riwayat keluarga dekat dengan kanker prostat yang banyak, dia juga harus berpikir untuk masuk ke dalam faktor risiko kanker payudara," ujar Walta.

3. Haid dan Menopause

Riwayat haid atau menstruasi juga memiliki risiko terkena kanker payudara, yaitu jika menstruasi terjadi pertama kali pada usia di bawah 12 tahun.

Selain itu, seseorang yang mengalami menopause juga berisiko terkena kanker payudara apabila menopause itu terjadi di usia sekitar 48 tahun.

Atau dengan paparan hormon estrogen lebih dari 35 tahun.

"Itu ada hitungannya sebenarnya. Kalau paparan hormon itu berlangsung lebih dari 35 tahun, dia akan masuk ke dalam faktor risiko," ujarnya.

Baca Juga: Minum Anggur Merah Campur Soda dan Susu Kental Manis Viral di Twitter, Ahli Gizi Angkat Bicara

Baca Juga: AHY Vs Moeldoko, Rocky Gerung: Masa Jenderal Kudeta Mayor


Misalnya ada seorang ibu yang berusia 60 tahun, dia menderita menopause pada 55 tahun dan menstruasi pertamanya pada 12 tahun.

Hal ini membuatnya kurang lebih 43 tahun terpapar oleh hormon dan dapat masuk ke dalam faktor risiko.

Begitu juga dengan riwayat reproduksi yang juga berisiko terkena kanker payudara.

Menurut Walta orang yang tidak punya anak berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara.

"Karena pada saat wanita itu hamil kanker payudara diperkirakan berhubungan dengan hormon estrogen. Pada saat wanita hamil, payudaranya istirahat dan estrogennya dipakai oleh rahim untuk elastis," ujarnya.

4. Radiasi

Adapun riwayat radiasi atau terapi radiasi pada daerah leher dan dada saat anak usia muda juga berisiko terkena kanker payudara.

"Riwayat yang dimaksud bukan radiasi seperti rontgen, CT Scan atau mamografi. Riwayat radiasi di sini adalah radiasi terapi untuk keganasan atau kanker-kanker di daerah dada, leher pada usia muda," ujarnya.

Baca Juga: 17 Karung Isi APD Dibuang Sembarangan di Lahan Pertanian Tenjo Bogor, Burhan: Harus Ditindaklanjuti!

Baca Juga: Elon Musk Kembali Pamit dari Twitter, Ini Alasannya


5. Gaya Hidup


Sementara itu, gaya hidup juga mempengaruhi seseorang untuk terkena kanker payudara.

Gaya hidup yang berisiko terkena kanker payudara adalah konsumsi lemak secara berlebihan, mengkonsumsi alkohol dan nikotin atau merokok.

Untuk mencegah resiko kanker payudara karena gaya hidup tersebut, perlu dilakukan perubahan gaya hidup, yaitu dengan menghindari konsumsi bahan-bahan yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Selain itu, pemeriksaan dini juga perlu dilakukan untuk mencegah risiko tingkat keparahan yang lebih besar dan mempercepat proses penyembuhan.

"Jadi kenapa penting melakukan deteksi dini kanker payudara? Karena semakin dini kanker payudara dideteksi, makin banyak pilihan terapi, makin tinggi angka kesembuhan dan makin rendah biaya yang dikeluarkan," ujarnya.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Tags

Terkini

Terpopuler