Kota Bogor Lagi Zona Merah, Pakai Aplikasi HP Ini Untuk Mendeteksi Corona di Sekitar

- 1 September 2020, 14:01 WIB
Aplikasi PeduliLindungi buatan Kementerian Kominfo, Kementerian BUMN dan Telkom Indonesia bisa mendeteksi zona merah Covid-19.
Aplikasi PeduliLindungi buatan Kementerian Kominfo, Kementerian BUMN dan Telkom Indonesia bisa mendeteksi zona merah Covid-19. /- Foto: Antara

 

ISU BOGOR - Sejak ditetapkan sebagai zona merah (daerah berisiko tinggi), dengan total kasus Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) 627 orang per 31 Agustus 2020, ada baiknya kewaspadan ditingkatkan.

Tak perlu menunggu himbauan atau ditegur petugas apalagi sampai terinfeksi. Mari manfaatkan kecanggihan sejumlah aplikasi di Handphone (HP) dalam melacak penyebaran Covid-19.

Berikut 7 Aplikasi HP yang dianggap akurat melacak Covid-19 dan sudah bisa di unduh di Android dan iPhone:

1. Peduli Lindungi

Aplikasi pelacakan mobile phone dianggap efektif tekan penyebaran Covid-19. Bahkan Singapura sudah sejak Maret meluncurkan aplikasi deteksi Covid-19. Indonesia juga memiliki aplikasi yang diberi nama PeduliLindungi.

Baca Juga: Kota Bogor Zona Merah, Satgas Corona: Ada 3 Penyebab Utama

Aplikasi yang dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenfo) ini tidak kalah canggih dengan aplikasi serupa buatan negara maju lainnya. Bahkan hingga sejak awal diluncurkan awal Mei lalu, PeduliLindungi sudah diunduh lebih dari 1 juta.

Fungsi dan keunggulan aplikasi buatan pemerintah ini tentu saja dapat memberi peringatan dan memudahkan penggunanya untuk melacak mobilitas dan kemajuan berita mengenai pasiennya

2. Trace Together

Aplikasi TraceTogether dikembangkan oleh Singapura yang fungsinya mengidentifikasi orang-orang yang mungkin terpapar corona. Aplikasi ini bekerja dengan memanfaatkan sinyal Bluetooth yang terhubung dari satu ponsel ke ponsel lain dengan jarak maksimal 2 meter.

Baca Juga: Ngeri! 1.461 Warga Bogor Raya Positif dan 339 Meninggal Dunia Selama Pandemi

Saat ada orang terdeteksi terinfeksi corona, pemerintah akan menghubungi warga yang dekat dan meminta untuk menyetorkan data lokasi ponsel ke pemerintah untuk melakukan pelacakan dan interaksi yang pernah dilakukan.

3. Contact Tracing

Bos Google dan Apple mengumumkan kerja sama untuk membuat sebuah sistem pelacak Covid-19 yang disebut contact tracing. Sistem ini akan melacak orang yang kemungkinan pernah berdekatan atau berinteraksi dengan pasien positif Covid-19.

Tujuannya adalah, untuk memberikan peringatan bahwa mereka pernah punya riwayat berdekatan dengan pasien positif. Cara kerja aplikasi ini hampir sama dengan aplikasi PeduliLindungi buatan Indonesia dan Trace Together buatan Singapura.

Baca Juga: Perangi Covid-19 di Bogor, Pemkot Gandeng Kementan Terkait Uji Laboratorium Spesimen

Dua aplikasi itu nantinya juga bisa memanfaatkan sistem yang dirancang Apple dan Google. Sistem yang dibuat Google dan Apple ini, berwujud application programming interface ( API) dan bukan merupakan sebuah aplikasi utuh yang langsung bisa diunduh di Play Store atau Apps Store.

4. Covid Symptom Tracker

Aplikasi hasil ciptaan kolaborasi antara peneliti di King's College London, rumah sakit Guy and St Thomas, dan perusahaan pengetahuan data kesehatan ZOE berharap aplikasi pelacakannya ini bisa dipakai oleh kepentingan negara, terutama di Inggris.

Aplikasi yang bisa membantu melacak persebaran Covid-19 dan mengetahui siapa yang paling besar ada dalam risiko dengan meminta penggunanya untuk meluangkan waktu 1 menit setiap harinya guna melaporkan kondisi kesehatannya, apakah sehat atau tidak.

Baca Juga: Sebaran Zona Merah Covid-19 Bogor, Kecamatan Bogor Barat Terbanyak dan Bogor Tengah Paling Sedikit

5. AC 19

Pemerintah Iran juga telah merilis sebuah aplikasi pelacakan bernama AC19 dan meminta jutaan warganya untuk menginstal aplikasi tersebut sebelum pergi ke rumah sakit atau pusat kesehatan.

Aplikasi ini diklaim bisa mendeteksi apakah orang terinfeksi corona atau tidak dalam hitungan detik secara real-time.

Aplikasi ini juga akan memberikan referensi apakah warga harus segera pergi ke rumah sakit atau karantina mandiri.

Baca Juga: Zona Merah, Hari Ini Bima Arya Ancam Denda hingga Cabut Izin Usaha Pelanggar PSBMK Kota Bogor

6. Home Quarantine

Aplikasi ciptaan pemerintah Polandia ini ditujukan bagi warganya untuk memastikan orang tetap berada di rumah selama masa karantina selama 14 hari.
Cara kerjanya warga polandia harus mengirimkan foto selfie ke aplikasi ini selama 14 hari.

Pemerintah Polandia secara otomatis membuat akun untuk pasien yang harus karantina, termasuk orang yang kembali dari luar negeri.

Jika waktu foto selfie tidak diunggah dalam kurun waktu 24 jam, maka polisi akan melakukan kunjungan.

Baca Juga: Sehari Bertambah 80.092 Kasus Baru Positif Covid-19, India Catatkan Rekor Dunia

7. Close Contact Detector

Aplikasi ini dikembangkan oleh pihak pemerintah China yang bekerja sama dengan perusahaan China Electronics Technology Group Corp (CETC).

Nantinya CETC mengandalkan data dari sejumlah lembaga pemerintah terkait untuk melacak pegerakkan warganya.

China mengklaim aplikasi ini mampu mengindikasikan status kesehatan seseorang sehingga pengguna dapat tahu kondisi seseorang apakah tengah mengidap virus corona atau tidak, karena sudah dilacak menggunakan data terlebih dahulu.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah