Mengenal Tarekat Shiddiqiyyah yang Dianut Kiai Muchtar Ayah Mas Bechi

- 8 Juli 2022, 09:49 WIB
Tangkapan layar video negosiasi alot perwira polisi dari Polda Jatim dengan KH Muhammad Mukhtar Mukthi, pengasuh Ponpes Siddiqiyyah untuk menyerahkan anaknya, DPO pencabulan. /Instagram @ jombangmbois
Tangkapan layar video negosiasi alot perwira polisi dari Polda Jatim dengan KH Muhammad Mukhtar Mukthi, pengasuh Ponpes Siddiqiyyah untuk menyerahkan anaknya, DPO pencabulan. /Instagram @ jombangmbois /

Kaitan dengan Sembilan Ulama

Namun, sejumlah sumber sejarah menyebutkan masuknya tarekat Shiddiqiyyah ke nusantara dibawa oleh sembilan ulama Shiddiqiyyah dari negeri Irbil (Irak sekarang). Para ulama ini berlabuh pertama kali di wilayah Cirebon, Jawa Barat, kemudian menyebar ke seluruh Pulau Jawa.

Satu di antara sembilan orang ulama tersebut adalah seorang wanita bernama Syarifah Baghdadi. Makamnya hingga kini masih bisa ditemui di Cirebon. Sementara sebagian besar dari sembilan ulama itu wafat dan dimakamkan di Pandeglang, Banten.

Mereka, antara lain Maulana Aliyuddin, Maulana Malik Isroil, Maulana Isamuddin, dan Maulana Ali Akbar. Sedangkan Maulana Jumadil Kubro, menjadi satu-satunya di antara sembilan orang ulama ini yang wafat di Jawa Timur dan dimakamkan di Troloyo, Mojokerto.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Bogor Capai 2.136 Orang, Ridwan Kamil Soroti Penularan di Pondok Pesantren

Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah saat ini adalah Syekh Muhammad Muchtar bin Abdul Mu'thi Muchtarullah Al-Mujtaba. Ia mulai mengajarkan Tarekat Shiddiqiyyah sejak 1954, setelah memperoleh izin dan perintah dari mursyidnya, Syekh Ahmad Syuaib Jamali Al-Banteni, yang pergi ke luar negeri.

Mengenai sosok mursyid Tarekat Shiddiqiyyah ini, Dhofier menggambarkannya sebagai orang yang bisa menyembuhkan penyakit tertentu. Selain itu, menurut dia, sosok Syekh Muchtar juga dianggap kontroversial dalam kaitannya dengan shalat Jumat.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah