Sekadar diketahui, tarekat merupakan istilah yang merujuk kepada aliran-aliran dalam dunia tasawuf atau sufisme Islam. Adapun, Shiddiqiyyah berasal dari julukan yang diberikan Rasulullah SAW kepada sahabat Abu Bakar yaitu Ash-Shiddiq.
Dikutip dari berbagai sumber, tarekat Shiddiqiyyah adalah salah satu dari sekian banyak tarekat yang berkembang di seluruh dunia. Kabarnya, tarekat ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW, meskipun pada masa itu belum menggunakan nama Tarekat Shiddiqiyyah.
Menurut Martin van Bruinessen dalam bukunya yang berjudul 'Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat, Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Tarekat Shiddiqiyyah' disebutkan guru Tarekat Shiddiqiyah di Indonesia adalah Kiai Muchtar.
Baca Juga: MSAT Putra Kiai Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Dijebloskan ke Penjara Rutan Medaeng, Ini Kata Polisi
Kiai Muchtar dalam buku tersebut menjelaskan nama tarekat ini berasal dari gelar yang diberikan Rasulullah SAW kepada sahabat Abu Bakar, yaitu Ash-Shiddiq, ketika Rasul menceritakan pengalamannya seusai melaksanakan perjalanan Isra dan Mikraj kepada penduduk Makkah, kala itu.
Di saat kafir Quraisy mendustakan peristiwa Isra dan Mikraj, hanya Abu Bakar yang pertama kali memercayai kejadian yang dialami Rasul SAW itu.
Rasulullah bersabda, "Semasa aku diisrakan, aku hendak keluar untuk menyampaikan berita itu kepada kaum Quraisy, kemudian aku ceritakan kepada mereka dan mereka mendustakannya. Sementara yang membenarkan peristiwa itu adalah Abu Bakar. Maka, pada hari itu ia kuberi gelar Ash-Shiddiq."
Maka dari itu, banyak yang meyakini bahwa ajaran tarekat ini diturunkan langsung dari Nabi Muhammad SAW melalui sahabat Abu Bakar Ash-Shiddiq. Meski demikian, tidak ada sumber sejarah yang menyebutkan kapan tepatnya Abu Bakar menerima ijazah tarekat ini.
Baca Juga: Cegah Tawuran Perang Sarung, Ade Yasin: Saya Imbau Pondok Pesantren dan DKM di Bogor Aktif
"Meski diyakini berasal langsung dari Nabi Muhammad SAW, namun keberadaan Tarekat Shiddiqiyyah sekarang ini di luar Indonesia sudah punah," tulis Martin van Bruinessen.