Mengenal Tarekat Shiddiqiyyah yang Dianut Kiai Muchtar Ayah Mas Bechi

- 8 Juli 2022, 09:49 WIB
Tangkapan layar video negosiasi alot perwira polisi dari Polda Jatim dengan KH Muhammad Mukhtar Mukthi, pengasuh Ponpes Siddiqiyyah untuk menyerahkan anaknya, DPO pencabulan. /Instagram @ jombangmbois
Tangkapan layar video negosiasi alot perwira polisi dari Polda Jatim dengan KH Muhammad Mukhtar Mukthi, pengasuh Ponpes Siddiqiyyah untuk menyerahkan anaknya, DPO pencabulan. /Instagram @ jombangmbois /

Sehingga, dalam bukunya Martin van Bruinessen menyebut Tarekat Shiddiqiyah merupakan tarekat lokal, sehingga tidak banyak orang yang mengetahui tentang keberadaan tarekat ini.

“Dan saat ini, satu-satunya tempat berkembangnya ajaran Tarekat Shiddiqiyyah hanyalah di Indonesia yang berpusat di wilayah utara Jombang, Jawa Timur,” tambah Martin van Bruinessen.

Pandangan lain disampaikan peneliti Zamakhsyari Dhofier dalam tulisannya yang berjudul The Pesantren: The Role of the Kyai in the Maintenance of Traditional Islam in Java.

Baca Juga: Gas Bumi Menyembur di Pondok Pesantren Al-Ihsan, Riski: Kemungkinan Berbahaya dan Beracun

Zamakhsyari Dhofier dalam tulisannya itu menyebutkan asal-usul tarekat Shiddiyyah ini tidak jelas.

Menurut Zamakhsyari Dhofier, Tarekat Shiddiqiyyah muncul untuk pertama kalinya pada 1958 di sebuah desa bernama Losari yang berada di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Zamakhsyari Dhofier juga menegaskan bahwa tarekat Shiddiqiyyah yang dianut dan diajarkan Kiai Muchtar kepada pengikutnya tidak ada di negara lain.

Ia juga menjelaskan kekurangan penelitian tentang tarekat Shiddiqiyyah disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari tidak diklasifikasikan sebagai mu'tabarah dan tidak terlibat dalam jaringan budaya Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di Jombang.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dikabarkan Menikah di Pondok Pesantren Gontor, Ma'mun Murod: Semoga Samara Bang

"Maka dari itu orang mungkin menganggapnya tidak penting. Kemudian tarekat ini terkesan sangat eksklusif (tertutup). Kesan eksklusivitas itu diakui oleh banyak orang di Jombang," jelasnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah