Pertama, harus dilihat dulu dari sisi polisinya kata Muhammad Taufiq.
Baca Juga: Polemik Wadas Memanas, Aktivis dan Polisi Saling Lempar Tudingan Ini di Medsos: Tidak Benar...
"Katakanlah dia mengerahkan setengah batalyon 350 atau satu batalyon itu 750. Kenapa harus segitu banyak menggunakan polisi," kata Muhammad Taufiq.
Seperti diketahui, polemik Wadas yang melibatkan warga dengan aparat kepolisian serta pemerintah Jawa Tengah (Jateng) menuai sorotan dari aktivis hak asasi di luar negeri.
Hal itu diungkap oleh Pengamat Politik Rocky Gerung. Ia mengaku mendapat pesan teks dari rekan sesama aktivis dari luar negeri soal polemik di Wadas tersebut.
Baca Juga: Soal Konflik Wadas, Rocky Gerung: Bayangkan Kedunguan Komunikasi Politik Pemerintahan Jokowi
Rocky Gerung pun memprediksi jika polemik ini akan jadi permasalahan internasional jika Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tak mengambil langkah serius.
Rocky menjelaskan jika para aktivis hak asasi di luar negeri seperti melihat ada perencanaan jahat pemerintah dalam polemik Wadas.
Ini lantaran muncul kabar bahwa listrik dan akses internet di Desa Wadas mati sejak aparat kepolisian datang.
Warga Wadas pun meduga jika listrik dan akses internet di desa mereka sengaja dimatikan agar mereka kesulitan mengakses dan membagikan informasi.