Ekonom Apresiasi Keberanian Eks Menkes Bongkar Kecurangan Industri Farmasi AS, Siti Fadilah: Dampaknya Penjara

- 19 Juli 2021, 03:05 WIB
Kolase foto Ichsanuddin Noorsy (kiri) dan Siti Fadilah Supari
Kolase foto Ichsanuddin Noorsy (kiri) dan Siti Fadilah Supari /instagram @ichsanuddin.noorsy / @siti_fadilah_supari

ISU BOGOR - Ekonom Indonesia Ichsanuddin Noorsy mengapresiasi soal keberanian Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari dalam membongkar kecurangan industri farmasi Amerika Serikat (AS) saat flu burung dan flu babi melanda Indonesia.

"Ibu waktu menghadiri konferensi WHO (World Health Organization) di Wina, ibu berhasil membongkar kecurangan industri farmasi Amerika Serikat," ungkap Ichsanuddin Noorsy di Channel YouTube Hersubeno Point yang dikutip Isu Bogor, Senin 19 Juli 2021.

Menurutnya, percakapan itulah yang akhirnya membuat Ichsanuddin Noorsy terinspirasi untuk menggali lebih dalam hingga akhirnya dituangkan dalam sebuah buku.

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Dalang Pandemi COVID-19, Siti Fadilah Sebut China dan Amerika Adalah Korban

"Itu cerita ibu yang sangat tertanam kuat dari diri saya," tegas Ichsanuddin Noorsy seraya mengajak Siti Fadilah mengingat pembicaraannya itu saat masih menjabat Menkes 2004-2009.

Ichsanuddin Noorsy menyebutkan saat itu Siti Fadilah Supari bercerita saat di Wina membuat 128 negara terperangah karena berani membongkar modus industri farmasi terkait wabah flu burung.

"Jadi ibu sempat bercerita demikian, 128 negara seperti terperangah ketika ibu ngebongkar kecurangan industri farmasi AS, di konferensi di Wina itu," kata Ichsanuddin Noorsy yang diamini langsung oleh Siti Fadilah.

Baca Juga: Ganas, PSBB Pandemi Covid-19 Bikin Hampir Setengah Warga Kota Bogor Menganggur

Menurut Ichsanuddin Noorsy, pada hakikatnya pandemi COVID-19 ini sebagaiman disebutkan dalam bukunya adalah permainan industri farmasi.

"Nanti bisa dilihat saya sempat sebut dalam buku saya, sesunggunya ini (Pandemi COVID-19) adalah salah satunya persoalan farmasi," ungkap Ichsanuddin Noorsy.

Ichsanuddin Noorsy mengkaitkan apa yang disampiakan Siti Fadilah adalah sebuah keberhasilan meski akhirnya berujung penjara 4 tahun.

Baca Juga: Rekor Tertinggi Selama Pandemi Covid-19 RI Bertambah 56.757 Kasus, Satgas: Penurunan Paling Cepat 3 Minggu

"Artinya ketika melihat dalam kondisi kekinian (Pandemi COVID-19) posisinya kita akhirnya memang melihat Amerika bukan soal governmentnya," ungkapnya.

Menanggapi pernyataan Ichsanuddin Noorsy, Siti Fadilah langsung mengiyakan, bahwa pandemi COVID-19 ini aktor atau dalangnya adalah non state actor alias korporasi.

"Iya tapi kan itu bukan government, itu non state actor yang saya ceritakan itu, government Amerika dan government china, itu sama-sama jadi korban korporasi," kata Siti Fadilah dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Tentang Pandemi Covid-19 Terus Menelan Korban di Masa PPKM: Ini Semua Tidak Bisa Hentikan

Siti Fadilah mengakui dampak dari keberaniannya membongkar modus industri farmasi meraup keuntungan dari pandemi saat itu berujung pada kriminaliasi terhadapnya.

"Makanya saya bilang. Mungkin ya, saya nggak terlalu, saya nggak pintar soal gitu. Soalnya berdampak pada penjara 4 tahun. Tapi saya percaya pilihan Allah yang terbaik," ungkapnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x