Banyak Desakan Rocky Gerung Dipenjara, Refly Harun Berkisah Nabi Muhammad SAW dan Bahaya Demokrasi

24 Oktober 2020, 10:22 WIB
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun /tangkapan layar Youtube Refly Harun

ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun secara terang-terangan membela sikap kritis Pengamat Politik Rocky Gerung yang terus menerus mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, Refly menyayangkan banyak pihak yang menghendaki Rocky Gerung dipenjara, seperti diucapkan Politisi Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC).

Bahkan Refly Harun tak sependapat dengan Irma yang menyebut sikap Rocky Gerung sebagai bentuk representasi demokrasi di Indonesia sudah kebablasan.

Baca Juga: Terus Bela Media Penghina Nabi Muhammad, Presiden Emmanuel Macron Sebut Islam Agama Krisis di Dunia

Baca Juga: Gus Nur Ditangkap Bareskrim, Fadli Zon: Ini Penistaan Konstitusi, Seperti Zaman Penjajahan

Rocky Gerung debat dengan Irma Eks Nasdem Mata Najwa

Sehingga Irma berani mengucap "Kalau saya presiden, sudah saya tangkap Rocky Gerung, demokrasi kita ii sudah kebablasan," kata Irma di acara Talkshow ILC beberapa waktu lalu.

Menanggapi hal tersebut, Refly Harun menyebut pernyataan tersebut sebagai bentuk orang yang tidak bisa melihat perbedaan.

Baca Juga: Nabi Muhammad Dihina Ulang Charlie Hebdo, Presiden Emmanuel Macron: Kami Miliki Kebebasan

Baca Juga: Kontroversi Bongkar Pasang Draft Omnibus Law, Rocky Gerung: Lama-lama Dicetak Pakai Kertas Toilet

"Ini pernyataan orang yang ya sering sekali tidak bisa melihat perbedaan, sehingga menyebut demokrasi sudah kebablasan. Justru demokrasi ini dalam bahaya, menurut saya,"

"Bahkan demokrasi di Indonesia dalam Demokrasi Endangered (kondisi terancam), yang terbukti freedom house mengatakan sejak 2016," kata Refly dalam video unggahan di kanal Youtubenya, Sabtu 24 September 2020.

Rocky Gerung memberi skor terhadap satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf

Menurutnya, selalu saja, ada persoalan, terkait dengan batas provokasi, ujaran kebencian, perbuatan tidak menyenangkan dan kebebasan berpendapat.

Baca Juga: Rocky Gerung: Ketidakpuasan Publik kepada Jokowi Ibarat Pasangan yang Sudah Tak Percaya, Harus Bubar

Bahkan ia juga menyayangkan banyak politisi dan para buzzer ataupun warganet pendukung pemerintah yang terus mendesak Rocky Gerung dipenjara.

"Banyak sekali orang-orang yang mendoakan orang-orang kritis masuk penjara, heran loh ya. Itu menunjukan cermin keterbelahan masyarakat kita,"

"Ketika ada orang kritik bersikap kritis terhadap pemerintah, maka balasannya adalah serangan, bukan menguliti, bukan mendebat pendapat, tetapi attacking personal masalah personalnya,"

"Nah ini yang menurut saya, kita belum dewasa dalam berpolitik dan dalam berdemokrasi. dalam berdebat,"

"Kenapa harus mengatakan misalnya hal-hal yang personal, seperti halnya nikmatnya kawin dan sebagainya, kita tahu saat ini Rocky Gerung masih single, alias belum terikat oleh lembaga perkawinan, tetapi kan yang paling penting adalah pendapat-pendapatnya," bela Refly.

Pengamat politik, Rocky Gerung: DPR terus mengubah halaman dan jumlah pasal UU Cipta Kerja hingga menghabiskan banyak kertas, Rocky Gerung tanggapi hal tersebut.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Tak Bisa Pulang, Refly Harun: Pasti Ada Pihak yang Komunikasi dengan Arab Saudi

Pihaknya mengakui pendapat yang disampaikan Rocky Gerung sering sekali sangat tajam, sangat pedas dan membuat telinga orang yang dikritiknya panas.

"Tapi itulah risiko pemimpin dimanapun di dunia ini. Kalau dia mau menegakan demokrasi," katanya.

Bahkan, ia menyisipinya dengan cerita yang diingatnya terkat prilaku nabi Muhammad SAW yang dicaci dan dimaki, tetap bergeming, malah saat yang menyerangnya tertimpa musibah didatanginya dan didoakan sembuh.

"Saya jadi teringat cerita, yang pernah saya dengar, ya mudah-mudahan tidak keliru karena saya bukan ahli agama,"

"Muhammad Rasulullah misalnya, itu seringkali dimaki oleh seorang perempuan tua, bahkan perempuan tua itu sering menyiramkan air kotor, saya tidak tahu mengenai ataukan tidak mengenai. suatu saat kok tidak terdengar lagi makian itu, lalu nanti mendatangi ternyata, perempuan itu sakit," katanya.

Baca Juga: Rocky Gerung Bilang Ini, Guru Besar Unair Marah hingga Sebut Nama Yosi, UAS dan Ahmad Dani

Dari kisah Nabi Muhammad SAW itu, kata Refly, pemimpin-pemimpin di dunia ini, seperti pemimpin-pemimpin kita belum pada tahap seperti itu.

"Tahap membiarkan kritik saja, belum sampai, apalagi tahap menyantuni mengayomi orang yang mengkritik dia, karena itulah kalau menurut saya,"

"Kita harus memberikan ruang gerak, kepada orang-orang kritis bahkan mereka bukan penjahat, hanya caranya mereka menyampaikan kritik sering membuat telinga kita panas," ujarnya.

Tapi, kata Refly kalau memang presiden Jokowi-nya santai-santai saja, tidak mempermasalahkan, mengapa para pendukungnya selalu ribut.

"Kenapa para buzzer misalnya selalu menyerang pribadi orang yang mengkritik pemerintah, apakah ini memang diminta, atau inisiatif pribadi," tuturnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler