Rocky Gerung Bilang Ini, Guru Besar Unair Marah hingga Sebut Nama Yosi, UAS dan Ahmad Dani

30 Agustus 2020, 15:37 WIB
Tangkapan layar Staf Ahli Kemenkominfo Henry Subiakto yang mengaku sebagai Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) saat berdebat dengan Pengamat Politik, Rocky Gerung, tentang influencer yang diguyur miliaran rupiah di TVOne, Sabtu 29 Agustus 2020. /Iyud Walhadi/

ISU BOGOR - Pernyataan dan sikap Pengamat Politik, Rocky Gerung di TVOne kembali menjadi buah bibir setelah menyebut semoga otak Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Henry Subiakto, ikut besar, Sabtu 29 Agustus 2020.

Rocky merespon klaim Henry yang mengaku sebagai Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dalam menanggapi persoalan dana influencer senilai Rp90 miliar.

"Supaya orang seperti Rocky Gerung ini tahu fakta. Dia hanya bicara secara imajinasi dan teori-teori yang kadang-kadang di kampus saya sudah ketinggalan zaman," sindir Henry kepada Rocky Gerung.

Baca Juga: 102 Orang Kota Bogor Tertular Corona Selama 4 Hari Diberlakukannya Jam Malam

Baca Juga: Sidak PSBMK di Mal, Bima Arya Sebut Kota Bogor Zona Merah dan Rekor Sehari Ada 21 Kasus Positif

Tak lama kemudian Henry langsung mengaku sebagai akademisi di Universitas Airlangga. "Ya, Saya Guru Besar Universitas Airlangga," tuturnya.

Klaim Henry justru menyulut Rocky dengan sarkastik. "Mudah-mudahan otakmu besar juga," ucap Rocky Gerung sambil tertawa.

Tak lama kemudian, Hendry kembali membalas dengan nada emosi atau marah, "Minimal saya profesor beneran, kalau Anda kan belum tentu," tegas Henry sambil menunjuk Rocky.

Baca Juga: Kritik Pedas Donald Trump, Joe Biden: Petahana Tidak Becus, Memicu Kekerasan

Baca Juga: Patroli Hari Pertama Jam Malam, Bima Arya: Kota Bogor Zona Merah, Silahkan Membubarkan Diri

"Sekarang anda jabatan resminya apa di situ (Kemenkominfo)?" tanya Rocky Gerung. "Saya staf ahli bidang hukum," jawab Henry.

"Staf ahli bidang hukum, bukan petugas humas ya?" kejar Rocky Gerung ingin memastikan bahwa kapasitasnya di Kemenkominfo sebagai Staf Ahli Bidang Hukum. "Dulu saya Staf Ahli Bidang Komunikasi, sekarang Bidang Hukum," balas Henry.

Akhirnya Henry tetap melanjutkan terkait penggunaan dana miliaran rupiah digunakan untuk suatu program pemberdayaan masyarakat menjadi seorang influencer.

Baca Juga: Nomor Baru Bisa Dapat Kuota Gratis 35GB, Ini Link Aplikasi Dapodik untuk Sekolah

Baca Juga: Ini Jadwal Liga Inggris 2020-2021 Paling Lengkap, Laga Perdana Burnley Vs MU Dipastikan Ditunda

"Karena saya yang tahu persis persoalan dana Rp90 miliar itu saya, karena saya di kementerian dan tidak ada influencer di kementerian saya ya," kata Henry.

Henry melanjutkan, di Kemenkominfo tidak ada influencer yang dibayar untuk jadi 'megaphone' atau komunikasi publik pemerintah.

"Saya pakai influencer disini sambil menunjuk di studio TVOne. Saya terus terang sama mas Toto, tapi nggak bayar. Mas Toto ini Wapimred tvone, saya pakai Ustadz Abdul Somad (UAS), saya pakai Ustadz Haikal,"

"Itu untuk kepentingan menyuarakan pemerintah waktu itu adalah supaya ketika idul fitri itu tidak perlu mudik dan itu para ustadz, saya sendiri yang minta tolong pada mas Toto Wapimred TVone, nggak pakai bayar sama sekali," paparnya.

Baca Juga: 1.489 Warga Bogor Raya Positif Corona dan 342 Meninggal Dunia Selama Pandemi

Baca Juga: Kota Bogor Zona Merah, Bima Arya Minta Warga Jakarta Menahan Diri

Tak hanya itu, ia melanjutkan, pihaknya juga sempat menggunakan publik figur lainnya. "Saya minta tolong kepada seorang tokoh besar yang mengajak artis-artis lain, seperti Ahmad Dhani artisnya ada Yuni Shara, dan banyak lagi. itu juga nggak bayar," katanya.

Saat ditanya pembawa acara terkait dana Rp10,83 miliar digunakan apa saja, dan diminta menjelaskan sebagai bentuk responsibility kepada masyarakat.

"Saya sengaja mendorong masyarakat untuk menjadi aktifis dan seorang influencer, itu adalah program mendidik masyarakat menjadi influencer, dilakukan oleh sebuah organisasi, dimana kebetulan ketuanya seorang influencer juga," ujarnya sempat menutupi siapa ketua yang dimaksud.

Baca Juga: Bertambah 28 Kasus, Kota Bogor Peringkat 4 Penularan Tinggi di Jawa Barat dan Depok Kesatu

Baca Juga: BLACKPINK Lewat Ice Cream 'Padamkan' Ledakan Dynamite BTS, Sehari Ditonton 100 Juta Kali di Youtube

Namun akhirnya dijawab Henry bahwa Ketua itu adalah Ketua Cyber Kreasi Yosi Mokalu seorang personil grup musik Project Pop.

"Ia (Yosi) melatih digital literasi kepada publik kepada mahasiswa kepada masyarakat, bagaimana menjadi seorang influencer, karena itu rakyat, masyarakat yang memiliki kreatifitas sehingga dia bisa mengkomunikasikan dengan sehingga akhirnya menjadi sebuah kekuatan civil society," jelasnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler