Sehingga hal itu menimbulkan kecemasan pihak istana melakukan rekonsolidasi untuk menghadang Anies Baswedan dengan memunculkan kembali Jokowi 3 periode.
"Kan itu dasarnya, relawan Jokowi mengusulkan perpanjangan masa jabatan hingga 3 periode untuk. Coba aja kalau Anies diam nggak ada tuh relawan (Jokowi) kumpul-kumpul lagi," kata Rocky.
Baca Juga: Ramai Saling Bongkar Borok Antar Jenderal Polri, Rocky Gerung Sebut Ada Agenda Strategis
Selain itu, Rocky Gerung juga menyinggung pihak istana yang merasa risih dengan meningkatnya elektabilitas Anies, kemudian memainkan politik identitas.
"Dungunya wacana istana (Jokowi 3 Periode) itu di situ, kalau berbalik hancur negeri ini, jadi semakin orang takut pada Anies, mustinya cari cara dong, lawan aja dengan konsep," tegas Rocky.
"Masa mainin politik identitas, Anies sudah membuktikan bahwa dia diterima di kalangan Kristen, hingga di kalangan Hindu segala macam," ujarnya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Jumat 25 November 2022.
Baca Juga: Anies Baswedan di Medan Disambut Ribuan Relawan, Rocky Gerung: Dia Bukan Petugas Partai
Maka dari itu, usaha Istana yang memunculkan Jokowi 3 periode hingga memainkan politik identitas untuk membendung Anies akan sia-sia.
"Mari kita bersaing tanpa menyeret-nyeret soal agama, biarkanlah Anies tumbuh sebagai orang yang dielu-elukan relawan dengan idenya," ujar Rocky.
Selanjutnya, Rocky menilai wacana-wacana yang muncul untuk menjegal Anies tersebut bisa disimpulkan bahwa mereka berpolitik hanya dijadikan sebagai alat balas dendam.
Baca Juga: Rocky Gerung Dukung Kritik BEM UI Terhadap Kabinet Jokowi: Memang Tak Ada Prestasinya
"Dari segi etika saja itu sudah buruk, jika sudah kampanye dan itu terus disuarakan, berarti lawan-lawan Anies itu norak, kampungan, udah mau finish, tiba-tiba garis finishnya dipindahin," ujar Rocky.
Menurut Rocky, Jokowi ingin memperpanjang kekuasaannya karena takut pada Anies, akan dianggap publik tipikal presiden itu sangat sempit.
"Udah tujuh tahun atau dua periode, main politiknya segitu doang, itu akan membangkitkan emak-emak semakin radikal," kata Rocky.
"Masyarakat sipil pada akhirnya akan menganggap bahwa kalau begitu dari awal pak Jokowi nggak ngerti demokrasi atau ingin menghalangi demokrasi," sindir Rocky.***