Kapolres Pukul Anak Buah, Rocky Gerung: Harus Ada Sistem Psikologi yang Memantau

26 Oktober 2021, 13:53 WIB
Kapolres Pukul Anak Buah, Rocky Gerung: Harus Ada Sistem Psikologi yang Memantau /Instagram/@rockygerung.official

ISU BOGOR - Pengamat Politik Rocky Gerung menilai insiden Kapolres memukul anak buah hingga viral di media sosial harus ada sistem psikologi yang memantau. Sehingga, kasus serupa tidak terulang, kata Rocky.

"Sebetulnya ada sistem untuk mencegah itu, yang disebut evaluasi rutin secara periodik, sama seperti pilot, yang dievaluasi secara periodik," ungkapnya di Channel Youtube Rocky Gerung Official, Selasa 26 Oktober 2021.

Lebih lanjut, kata Rocky Gerung, dalam kasus Kapolres yang memukul anak buah ini bukan sekedar kesehatan tubuh yang dievaluasi secara periodik, tapi kesehatan organ-organ indranya harus baik.

Baca Juga: Kapolres: Tidak Ada Ledakan, Hanya Atap Mal Margo City Depok Ambrol

Video penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan terhadap anggotanya. Tangkapan layar Antara/Laily Rahmawaty

"Karena harus menerbangkan pesawat dengan segala macam kepekaan teknologi. Tapi juga kematangan emosi itu, sehingga dia harus rutin tiga bulan sekali dievaluasi lagi kondisi psikologi si pilot," ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung menyebut dalam kasus Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar ini ibaratnya pilot yang sesungguhnya sudah dibantu teknologi.

"Apalagi kepolisian yang kemarahan variablenya bisa datang setiap saat. Kalau pilot kan artinya nggak mungkin dia marah, di sekelilingnya cuma itu, dia pun harus dievaluasi," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Info Jadwal Buka Tutup One Way Jalur Puncak Bogor saat Libur Natal dan Tahun Baru, Ini kata Kapolres

Menurut Rocky Gerung, polisi setiap hari bergelut dengan keresahan sosial, maka emosinya dipastikan meledak-ledak.

"Apalagi situasi ekonomi yang buruk, jadi harus ada sistem psikologi yang terus menerus memantau aktifitas kepolisian di lapangan," ujarnya.

Seperti diketahui sebagaimana dilansir dari ANTARA, sebuah video Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar yang memukuli anak buah di aula Mapolres Nunukan viral di media sosial.

Baca Juga: Kapolres Bogor: Selama Operasi Lilin Lodaya Nataru Sistem Buka Tutup Jalur Puncak Situasional

Akibatnya, AKBP Syaiful Anwar dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan.

Pihak Bidang Provost dan Pengamanan (Propam) Polda Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan penelusuran siapa yang menyebarkan video penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar.

Hasil penelusuran, diketahui penyebar video tersebut adalah anggota yang jadi korban penganiayaan tersebut, yakni Brigadir SL.

Baca Juga: Ini Daftar 46 Pati Polri Naik Pangkat, Nomor 12 dan 44 Mantan Kapolres di Bogor

"Iya pelakunya (penyebar video) SL. Dia bertugas di TIK Polres Nunukan," kata
Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Pol Budi Rachmad dikutip Isu Bogor dari ANTARA, Selasa 26 Oktober 2021.

Ia juga menjelaskan peristiwa itu diduga dipicu Brigadir SL tidak melaksanakan tugas dengan baik, saat terjadi gangguan jaringan zoom meeting.

Menurut Budi, pada hari kejadian Kapolres Nunukan tengah mengikuti kegiatan acara puncak Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) secara zoom meeting dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara.

"Saat gangguan jaringan zoom meeting yang bersangkutan (Brigadir SL) tidak ada. Ditelepon tidak diangkat," tutur Kombes Budi.***

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler