ISU BOGOR - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun buka suara soal Sahabat Ganjar yang telah mendeklarasikan di 34 provinsi untuk mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju dalam perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024-2019.
Dari sisi tradisi PDIP, Refly harun menyebut segala sesuatunya harus menunggu lampu hijau dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Apa yang dilakukan Sahabat Ganjar ini seperti bentuk tantangan kepada Megawati Soekarnoputri bahwa Ganjar Pranowo bisa meretas jalan sndiri, tidak harus menunggu aba-aba Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya dilansir Isu Bogor dari YouTube Refly Harun, Senin 23 Agustus 2021.
Baca Juga: Heboh! Jackie Chan dan Joe Taslim Jadi Bintang Iklan Shopee 9.9 Terbaru!
Refly Harun memaknai kalaupun Ganjar Pranowo lepas dari PDIP, dia harus emencari kendaraa politik lain.
Menurut dia, kalau elektabilitasnya moncer, misalnya nomor 1, bukan tidak mungkin banyak partai yang teretarik.
"Saya membayangkan misalnya Golkar dengan Erlangga Hartarto nya akan tertarik dengan Ganjar Praowoo. Kalau Golkar suda bisa ditarik, maka tinggal menarik satu parpol di luar PPP saja," tuturnya.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Nyaris Meninggal, Ternyata Refly Harun Sudah Tahu Lebih Awal: Tolong Dirahasiakan
"Entah dengan parpol apa, yang penting kalau dia (Ganjar) moncer maka peluang untuk partai pendukung besar," sambungnya.
Sebaliknya, lanjut dia, meskipun Puan Maharani sudah ddidukung oleh partai politik yang pasti bisa menengajukan calon Presden, belum tentu parati-partai lain mau ikut seandainya peluang menangnya tidak besar.
"Tapi kalau uangnya besar, beda lagi biasanya perhitungannya. Jadi kita harus membedakan yang namanya peluang besar dan uang besar. Sama sama 'ang' tapi beda," jelasnya.
Baca Juga: Soal Meme Ngabalin 'King of Penjilat', Refly Harun: Siap-siap Dikatain...
Menurut dia, hal ini tantangan langsug terbuka bagi Megawati dan Puan Maharani. Sebab, kata Refly, sebenarnya Ganjar sudah di-warning.
"Jangan ibaratnya terus maju ke depan. Nunggu lampu hijau dari Megawati. Dan Megawati belum akan memberikan lampu hijau karena sekarang masih 2021, masih 2 tahun lagi untuk sampai pada hari pencalonan," katanya.
"Tetapi bagi siapapun dua tahun itu dibutuhkan untuk konsolidasi dan juga untuk sosialisasi," pungkasnya. ***