Ferdinand Hutahaean Ungkap Dua Kelompok Anti Demokrasi yang Diduga Telah Menghilangkan Akun Para Buzzer

10 Agustus 2021, 15:15 WIB
Ferdinand Hutahaean /Tangkapan layar/Kanal YouTube dan Twitter Ferdinand Hutahaean

ISU BOGOR - Mantan Kader Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkap dalang di balik hilangnya akun para buzzer, seperti Ade Armando dan Denny Siregar, yang menghebohkan jagat maya Twitter pada 8 Agustus 2021 lalu.

Menurut Ferdinand, ada dua kelompok anti demokrasi yang mendalangi report massal akun para buzzer tersebut.

Ferdinand menyebut kelompok-kelompok itu merupakan oknum tertentu yang mengeklaim dirinya sebagai oposisi dan lidahnya bicara tentang demokrasi.

Namun, lanjut dia, faktanya kelompok tersebut adalah orang-orang anti demokrasi yang sesungguhnya.

"(akun para buzzer) yang dugaan direport massal oleh kelompok tertentu yang mengeklaim dirinya sebagai oposisi dan lidahnya bicara tentang demokrasi," ujar Ferdinand dikutip Isu Bogor dari kanal YouTube-nya pada 10 Agustus 2021.

"Tetapi fakta menunjukkan mereka itu sesungguhnya bukanlah demokrat, tetapi mereka anti demokrasi yang sesungguhnya. Anti perbedaan," sambung dia.

Lebih lanjut, eks kader Demokrat itu menyampaikan bahwasanya kelompok tersebut tidak mampu menerima perbedaan yang ada di Indonesia.

Alhasil, mereka panik dan kalap, lalu melakukan perbuatan yang Ferdinand nilai tak terpuji, yaitu melenyapkan akun-akun buzzer.

Ferdinand pun mengungkap dua kelompok anti demokrasi yang ia duga adalah dalang dari hilangnya akun Ade Armando Cs.

"Dugaan saya pelakunya tidak jauh-jauh dari dua kelompok. Yang pertama adalah kelompok yang gerah dengan informasi tentang dugaan-dugaan korupsi APBD DKI Jakarta yang terus kita suarakan," tutur Ferdinand.

"Yang kedua adalah kelompok yang sangt marah, sangat tidak berterim atas perubahan warna cat Pesawat Kepresidenan, siapa mereka?" lanjutnya.

Eks kader Demokrat itu pun meyebut dua kelompok yang ia maksud dengan sebutan 'sampah peradaban dan demokrasi' yang tak siap dengan perbedaan.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Tags

Terkini

Terpopuler